Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Naik ke Atas Puncak Jam Gadang, Ada Apa di Dalamnya?

Kompas.com - 08/08/2022, 12:10 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Dari dua tangga awal, Kompas.com naik menuju tangga sebelah kanan, kemudian memasuki lantai pertama. Pada lantai pertama, terdapat meja dan kursi yang sepertinya digunakan untuk tempat duduk pengelola. 

Terlihat tangga berwarna abu-abu yang tidak terlalu luas dan cukup curam, sehingga nampaknya memang ditujukan untuk satu orang saja setiap ada yang naik atau turun.

Masing-masing lantai di tiap tingkatan juga hanya diisi oleh tangga. Adapun waktu untuk menaiki tangga di beberapa tingkatan menara untuk mencapai puncak, diperkirakan kurang lebih lima menit. 

Baca juga: Rindu Bukittinggi? Yuk Liburan ke 6 Tempat Wisatanya

Pada lantai keempat, persis di bawah puncak menara jam Gadang, terdapat mesin yang konon hanya ada dua di dunia. Mesin satu ada di Big Ben yang menjadi ikon Kota London, dan satu lagi di Jam Gadang

Naik satu tangga menuju bagian lonceng, terdapat keterangan pabrik pembuat jam pada lonceng tersebut, yaitu Vortmann Relinghausen.


Bagian lonceng di Jam Gadang, Bukittinggi, terdapat keterangan pabrik pembuat jam, yaitu Vortmann Relinghausen. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Bagian lonceng di Jam Gadang, Bukittinggi, terdapat keterangan pabrik pembuat jam, yaitu Vortmann Relinghausen.

Vortmann adalah nama belakang pembuat jam, yaitu Benhard Vortmann, sedangkan Relinghausen adalah nama kota di Jerman. 

Setelah menemukan lonceng, Kompas.com keluar menuju area balkon puncak Jam Gadang. Angin sejuk yang semilir terasa menyegarkan, ditambah pemandangan kota Bukittinggi dari ketinggian sekitar 20 meter. 

Baca juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Bukittinggi, Cocok untuk Liburan Mudik

Di atas, terlihat pemandangan panorama kota yang indah, mulai dari Plaza Bukittinggi, Pasar Atas Bukittinggi, aneka pertokoan, jalanan yang ramai, sampai gunung Singgalang dan Marapi. 

Perubahan atap menara Jam Gadang

Pemandangan dari balkon puncak menara Jam Gadang di Bukittinggi, Sumatera Barat. Dok. Istimewa Pemandangan dari balkon puncak menara Jam Gadang di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Sejak awal dibangun, Menara Jam Gadang mengalami setidaknya tiga kali perubahan dan penyesuaian, tepatnya pada bagian atap.

Awal didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, atap Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya. Lalu, atap Jam Gadang diubah pada masa pendudukan Jepang, menjadi bentuk pagoda.

Baca juga: Berburu Barang Bekas Bermerek di Pasar Lereng Bukittinggi

Perubahan ketiga yaitu setelah kemerdekaan, atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com