KOMPAS.com - Wahana kereta zombie, Train to Apocalypse, berangkat dari Stasiun LRT Boulevard Utara di Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan berakhir di stasiun LRT Velodrome Rawamangun, Jawa Timur.
Kendati pengunjung menggunakan kereta yang benar-benar bergerak dan berdekatan dengan fasilitas LRT, penumpang umum tidak perlu khawatir karena operasional LRT Jakarta tetap seperti biasa.
Baca juga: Naik Kereta Zombie di Jakarta: Harga, Jadwal, dan Cara Pesan Tiket
Wahana Train to Apocalypse dipastikan tidak mengganggu kegiatan penumpang yang menaiki LRT Jakarta, seperti disampaikan oleh General Manager Corporate Secretary LRT Jakarta Sheila Maharshi.
"Pada dasarnya LRT menyediakan venue (tempat acara) yang memungkinkan untuk dioptimalkan berbasis kegiatan. Ini tidak mengganggu operasional dan layanan kereta, serta memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan penumpang," ujar Sheila saat ditemui di Kelapa Gading, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Train To Apocalypse Hadir di LRT Jakarta, Pengunjung Tidak Perlu Takut Disentuh Zombie
Lebih lanjut, ia mengatakan, flow atau alur perjalanan dari pengunjung wahana dengan penumpang LRT berbeda.
"Flow pengunjung wahana itu berbeda dengan rute yang dilewati penumpang dan di kereta, juga kami kasih sekat, sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang reguler," tambahnya.
Adapun pengunjung wahana akan melewati lima stasiun LRT, yakni Stasiun Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulo Mas, Equestrian, dan Velodrome.
Sheila mejelaskan, Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta itu menyediakan tanda pengenal khusus bagi pengunjung wahana, untuk membedakan dengan pengunjung harian LRT Jakarta.
Baca juga: Pengunjung Wahana Train To Apocalypse Panik, Sejumlah Pintu Jebol hingga Banyak Sepatu Tertinggal
Sebagai informasi, Train to Apocalypse merupakan wahana kereta zombie pertama di Indonesia.
Wahana yang digelar pada 5 Agustus sampai 11 September 2022 ini merupakan hasil kerja sama antara PT Lintas Raya Terpadu (LRT) dengan event organizer Pandora Box.
"Konsepnya terinspirasi dari (film) Train to Busan, kereta yang ada zombienya. Menyesuaikan dengan temanya, suasana stasiun cukup mencekam, makanya diberi nama Train to Apocalypse," ungkap Sheila.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa penumpang LRT dikejar-kejar oleh zombie merupakan bagian dari keseruan wahana Train to Apocalypse, yang merupakan salah satu bentuk industri kreatif lokal.
"Kami punya komitmen untuk ikut mendorong industri kreatif dan hiburan khususnya di DKI Jakarta. Salah satunya mengadakan berbagai kegiatan seperti aktivasi untuk mendorong industri kreatif dan hiburan bagi masyarakat," terangnya.
Baca juga: 5 Wisata Jakarta dan Sekitarnya dengan Promo Spesial 17 Agustus
Menurut Sheila, kegiatan yang dilakukan untuk mendukung industri kreatif ini bukan pertama kalinya diadakan oleh LRT Jakarta.
Beberapa lalu, kata dia, pernah ada peragaan busana muslim atau fashion show dari merek lokal yang dilakukan di dalam kereta.
Adapun untuk wahana misteri kali ini, antusiasme masyarakat dikatakan cukup tinggi hingga sudah ada 5.000 tiket yang terjual.
Baca juga: