Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Para Wisatawan Asing Belajar Menenun di Nagekeo NTT

Kompas.com - 14/08/2022, 13:17 WIB
Markus Makur,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com - Motif kain tenun di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Di balik motif-motif yang unik yang ditenun oleh para perempuan Flores, tersisip cerita menarik dan identitas budaya lokal.

Baca juga: Wisata Sepanjang Trans Pantai Utara NTT, Labuan Bajo hingga Flores Timur

Karena kuat dengan kain tenunnya yang memikat, Pulau Flores sampai dijuluki juga sebagai Pulau Tenun.

Salah satu dari sekian banyak kampung tradisional itu adalah Kampung tradisional Ngegedhawe di Desa Ngegedhawe, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Flores.

Belum lama ini, keluarga wisatawan asing yang datang dari beberapa negara tengah berwisata di Flores dan Taman Nasional Komodo selama 17 hari dan sempat singgah di Kampung Adat Ngegedhawe.

Baca juga: Menyusuri Pantai Utara Flores NTT dari Maumere ke Labuan Bajo

Beberapa aktivitas yang mereka coba lakukan adalah memasak ala lokal dan menenun.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Nagekeo sekaligus pemandu wisata, Yohanes Nikuaja menyebutkan, wisatawan tersebut terdiri dari lima orang. Mereka tinggal di Perancis, Amerika Serikat, Australia, dan Swiss.

"Ibu Delphine (salah satunya) dan anaknya sangat terkesan dengan penyambutan keluarga Bapak Andreas Gedha ( Ketua Suku Ngegedhawe) bersama istrinya Ibu Raimunda Dora," ujar Yohanes melalui pesan singkat kepada KOMPAS.com, Sabtu, (13/08/2022).

Baca juga: Air Terjun Cunca Antar, Wisata Alam Tersembunyi di Manggarai Timur NTT

Adapun para perempuan Nagekeo sangat mahir menenun kain tenun Nagekeo bermotif Ragi. Sehingga, mereka pun mencobanya.

"Wisatawan itu melatih menenun kain tenun Nagekeo dipandu penenun di Kampung Tradisional Ngegedhawe. Kain yang ditenun Ibu Munda (salah seorang penenun) langsung ditawar oleh Mr Xavier Durant untuk dibeli, sebagai hadiah untuk istrinya," jelasnya.

Genjot promosi wisata

Wisatawan mancanegara melatih menenun kaiin tenun mofif Ragi Nagekeo, di Kampung tradisional Ngegedhawe, Desa Ngegedhawe, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Sabtu, (13/8/2022). (DOK KETUA HPI NAGEKEO-YOHANES NEKUAJA)DOK KETUA HPI NAGEKEO-YOHANES NEKUAJA Wisatawan mancanegara melatih menenun kaiin tenun mofif Ragi Nagekeo, di Kampung tradisional Ngegedhawe, Desa Ngegedhawe, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Sabtu, (13/8/2022). (DOK KETUA HPI NAGEKEO-YOHANES NEKUAJA)

Belum lama ini, Bupati Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo sudah memiliki perencanaan induk pariwisata bekerja sama dengan sebuah lembaga konsultan.

Mereka kemudian mempromosikan slogan "Nagekeo, the Heart of Flores" yang digunakan untuk mengoptimasi potensi daerah.

"Kampung tradisional di Nagekeo sangat asli dengan identitas budaya dan adat istiadat yang dipertahankan masyarakatnya," jelasnya. Saya ajak berwisata di Nagekeo, the heart of Flores," ujarnya.

Baca juga:

Dikutip dari Kompas.com (12/12/2021), beberapa produk lokal yang turut dipromosikan di bawah slogan tesebut termasuk kopi leder dari Desa Legu Deru, kopi ebulobo lajawajo, keripik pisang, sirup lala dari Pajoreja, keripik talas dari Wuliwalo, aneka keripik dari ubi, aneka olahan daun kelor dari Marapokot, dan minyak kemiri dari Lewangera.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Ada pula tari-tarian tradisional yang kerap dipertunjukkan saat acara penting.

Dalam hal budaya, Kabupaten Nagekeo dinilai sangat kaya, salah satunya karena lokasinya yang strategis, yakni berada di tengah Pulau Flores.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com