Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata, Ritual Beri Makan Leluhur di Danau Kelimutu

Kompas.com - 15/08/2022, 20:38 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Kawasan wisata Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya dikenal dengan keunikan danau tiga warna, tetapi juga punya warisan budaya yang masih dilestarikan hingga kini.

Salah satunya, ritual adat Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata atau pemberian makan kepada leluhur.

Baca juga: 13 Tempat Wisata di Ende NTT, Kota Pancasila 

Ritual ini merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan yang mahakuasa dan penghormatan kepada leluhur.

Pemkab Ende bersama Mosalaki (tokoh adat) penyangga kawasan Taman Nasional Kelimutu (TNK) melaksanakan ritual adat Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata, Minggu (14/08/2022).

Danau Kelimutu ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan ritual karena masyarakat suku Lio meyakini bahwa arwah semua orang yang meninggal akan menuju danau tersebut.

Baca juga: 4 Alasan Kenapa Ende disebut Kota Pancasila

Orang Lio menyebut arwah orang tua sebagai tiwu ata bupu, tiwu ko'o fai nuwa muri (arwah muda mudi) dan tiwu ata polo (arwah orang-orang yang semasa hidupnya banyak melakukan kejahatan kepada manusia maupun alam).

Ritual adat pati ka du'a bapu ata mata dimulai di pintu masuk, dalam bahasa adat disebut Pere Konde.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Mosalaki melangsungkan ritual meminta izin kepada konde atau ratu, atau leluhur untuk membuka pintu agar selama prosesi adat berlangsung berjalan lancar dan aman.

Baca juga: Jangan Sampai Ketinggalan Sunrise, Ini Waktu Terbaik Memotret Danau Tiga Warna Kelimutu

Kemudian, berlanjut ke Sa'o Ria Tenda Bewa (rumah besar) untuk dilakukan ritual mengenakan lesu atau disebut pake sare nago mosalaki dai pu enga keli kepada Kepala Balai TN Kelimutu.

 

Danau Kelimutu menjadi salah satu tempat penyelenggaraan ritual adat pati ka du'a bapu ata mata.Dokumen TN Kelimutu Danau Kelimutu menjadi salah satu tempat penyelenggaraan ritual adat pati ka du'a bapu ata mata.

Selanjutnya Mosalaki dan semua warga yang hadir melingkari batu, yang diyakini sebagai tempat arwah leluhur, sembari melafalkan syair adat berupa permohonan khusus untuk kesejahteraan masyarakat Ende Lio.

Kemudian, sesajen berupa nasi merah, tuak atau moke (minuman tradisional), sirih pinang, hati, dan jantung babi yang sudah dimasak diletakan di atas batu.

Baca juga: Taman Renungan Bung Karno di Ende NTT, Tempat Lahirnya Pancasila

Dilestarikan sebagai aset budaya

Bupati Ende Djafar Achmad mengatakan, Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata merupakan ritual tahunan dalam rangkaian kegiatan sepekan Festival Kelimutu.

Dikatakan, ritual ini merupakan salah satu daya tarik wisata budaya bagi pengunjung TNK. Oleh sebab itu, ritual ini terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi yang akan datang sebagai aset nilai budaya.

"Saya juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak atas terselenggaranya ritual ini sehingga bisa berjalan lancar," kata Djafar.

Baca juga: Makna Baju Adat Ende yang Dipakai Jokowi saat Hari Lahir Pancasila

Sementara itu, musisi dan budayawan Ende, Amatus Peta mengatakan, ritual Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata merupakan warisan budaya masyarakat Ende.

Hanya saja, pelaksanaan ritual di Danau Kelimutu baru dilakukan selama beberapa tahun terakhir.

"Kenapa harus di Danau Kelimutu. Berdasarkan mitos orang Lio bahwa semua arwah orang meninggal akan berkumpul di Kelimutu," ujar Amatus saat dihubungi, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Menyusuri Pantai Utara Flores NTT dari Maumere ke Labuan Bajo

Amatus mengatakan, setiap orang yang mengikuti ritual harus menjaga kenyamanan dan keamanan.

Ia juga berharap, ritual ini terus dilakukan dan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com