Potensi kekayaan alam Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk wisata petualangan sangatlah beragam.
Utamanya, ada arung jeram, pendakian gunung, susur goa, hingga paralayang.
Baca juga:
Berdasarkan data Kemenparekraf pada 2019, ada beberapa destinasi wisata petualangan yang diminati wisatawan di Indonesia pada 2018-2019.
Tertinggi pertama dalam kategori pendakian gunung adalah Gunung Rinjani. Sementara untuk kategori penelurusan goa, ada Goa Grubug.
Lalu untuk kategori arung jeram, paling favorit adalah di Sungai Ayung, sedangkan destinasi paralayang paling diminati yaitu di Gunung Mas.
Alexander memaparkan, destinasi-destinasi tersebut menjadi yang paling favorit umumnya disebabkan karena kemudahan akses, tersedianya amenitas, dan aktraksi yang menarik.
Keunggulan potensi tadi, diperkuat oleh peluang tingginya minat wisatawan terhadap alam, pasca pandemi Covid-19.
Baca juga:
Ia melihat bahwa semakin banyak masyarakat yang berminat terhadap wisata berbasis alam dan konservasi.
“Ada sekitar 10 persen, yang sebelum Covid angkanya tidak sebesar ini, wisatawan memilih destinasi yang memedulikan atau memerhatikan pelestarian alam."
"Jadi mereka akan ke tempat-tempat atau destinasi yang punya program pelestarian alam,” ungkap dia.
Baca juga: 10 Wisata Bandungan Semarang Berhawa Sejuk, Ada Tempat Baru yang Hits
Secara data, wisatawan petualang di Indonesia pada tahun 2018 hingga 2019 juga dikatakan cukup tinggi, yaitu sebanyak 831.921 orang.
Terbanyak merupakan aktivitas arung jeram dengan jumlah 684.058 orang, lalu pendakian gunung 93.226 orang, paralayang 33.337, dan telusur goa 21.301 orang.
“Jadi 82 persen wisatawan petualangan itu menyenangi arun jeram, kedua itu pendakian gunung 11,2 persen, lalu 4 persen paralayang, dan paling kecil 2,6 persen telusur goa,” ujar Alexander.
Baca juga:
Mengutip pernyataan UNWTO, Alexander menegaskan potensi wisata petualangan yang sangat tinggi.
“Pernyataan dari UNWTO yang perlu kita cermati, kegiatan adventure itu adalah kegiatan yg pertumbuhannya sangat besar. Karena sangat besar, sehingga kita perlu mengantisipasi penyiapan produk di berbagai destinasi pariwisata di Indonesia,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.