Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Alam dan Petualangan Jadi Potensi Unggulan Indonesia

Kompas.com - 16/08/2022, 20:33 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, sehingga berpengaruh pada unggulnya potensi wisata alam serta petualangan di tanah air.

Hal tersebut dibuktikan dalam sejumlah data, seperti diungkapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Jika melakukan benchmarking dengan beberapa negara di Asia, kalau kita liat, dari sekian jenis aktivitas pariwisata, Indonesia kuat di dua hal yaitu wisata halal, serta (wisata) alam dan petualangan,” ujar Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Alexander Reyaan dalam Indonesia Tourism & Business Event Forum di JCC, Selasa (16/08/2022).

Baca juga:

Menurut data Kemenparekraf, jenis pengembangan pariwisata tersebut masuk dalam kategori reputasi yang sangat kuat.

Adapun reputasi terendah Indonesia ada pada wisata belanja dan wisata medis, jika dibandingkan negara Asia lainnya,

“Kenapa medical tourism, karena kita selalu jadi konsumen bagi negara lain seperti Singapura dan Malaysia,” imbuhnya.

Ilustrasi Kuala Lumpur, Malaysia. Malaysia unggul dalam bidang wisata medis.UNSPLASH/ESMONDE YONG Ilustrasi Kuala Lumpur, Malaysia. Malaysia unggul dalam bidang wisata medis.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki nilai yang cukup baik dalam Adventure Tourism Development Index (ATD) Report 2018.

Baca juga: 13 Wisata Pantai di Malang, Ada yang Mirip Bali dan Raja Ampat

Dari aspek sumber daya alam, di antara negara berkembang, Indonesia menduduki peringkat ketiga.

“Kalau kita dari sisi developing countries, cukup tinggi dalam segi natural resources yaitu posisi ketiga setelah Palau dan Rusia,” terangnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Angka pada 2018, sumber daya alam Palau mencapai 8,11 poin, Rusia 7,23 poin, sedangkan Indonesia 7,12 poin.

"Jadi saya pikir, posisi Indonesia di dalam business adventure tourism ini pasti diperhitungkan,” ujar Alexander.

 

Peluang kembangkan wisata alam dan petualangan

Goa Kiskendo di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.KOMPAS.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Goa Kiskendo di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Potensi kekayaan alam Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk wisata petualangan sangatlah beragam.

Utamanya, ada arung jeram, pendakian gunung, susur goa, hingga paralayang.

Baca juga:

Berdasarkan data Kemenparekraf pada 2019, ada beberapa destinasi wisata petualangan yang diminati wisatawan di Indonesia pada 2018-2019.

Tertinggi pertama dalam kategori pendakian gunung adalah Gunung Rinjani. Sementara untuk kategori penelurusan goa, ada Goa Grubug.

Lalu untuk kategori arung jeram, paling favorit adalah di Sungai Ayung, sedangkan destinasi paralayang paling diminati yaitu di Gunung Mas.

Ilustrasi wisatawan - Para wisatawan sedang bermain arung jeram di Sungai Ayung, Bali.SHUTTERSTOCK / Solarisys Ilustrasi wisatawan - Para wisatawan sedang bermain arung jeram di Sungai Ayung, Bali.

Alexander memaparkan, destinasi-destinasi tersebut menjadi yang paling favorit umumnya disebabkan karena kemudahan akses, tersedianya amenitas, dan aktraksi yang menarik.

Keunggulan potensi tadi, diperkuat oleh peluang tingginya minat wisatawan terhadap alam, pasca pandemi Covid-19.

Baca juga:

Ia melihat bahwa semakin banyak masyarakat yang berminat terhadap wisata berbasis alam dan konservasi.

“Ada sekitar 10 persen, yang sebelum Covid angkanya tidak sebesar ini, wisatawan memilih destinasi yang memedulikan atau memerhatikan pelestarian alam."

"Jadi mereka akan ke tempat-tempat atau destinasi yang punya program pelestarian alam,” ungkap dia.

Baca juga: 10 Wisata Bandungan Semarang Berhawa Sejuk, Ada Tempat Baru yang Hits 

Jumlah kunjungan wisatawan petualangan di Indonesia

Secara data, wisatawan petualang di Indonesia pada tahun 2018 hingga 2019 juga dikatakan cukup tinggi, yaitu sebanyak 831.921 orang.

Terbanyak merupakan aktivitas arung jeram dengan jumlah 684.058 orang, lalu pendakian gunung 93.226 orang, paralayang 33.337, dan telusur goa 21.301 orang.

“Jadi 82 persen wisatawan petualangan itu menyenangi arun jeram, kedua itu pendakian gunung 11,2 persen, lalu 4 persen paralayang, dan paling kecil 2,6 persen telusur goa,” ujar Alexander.

Baca juga:

Mengutip pernyataan UNWTO, Alexander menegaskan potensi wisata petualangan yang sangat tinggi.

“Pernyataan dari UNWTO yang perlu kita cermati, kegiatan adventure itu adalah kegiatan yg pertumbuhannya sangat besar. Karena sangat besar, sehingga kita perlu mengantisipasi penyiapan produk di berbagai destinasi pariwisata di Indonesia,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com