Tak hanya aktivitas jual-beli, di Pasar Kangen pengunjung juga bisa merasakan pengalaman melakukan relasi tradisional antara pedagang dan pembeli seperti di pasar tradisional, atau dengan sesama pengunjung.
Situasi yang mungkin sudah banyak hilang di era modern ini.
Baca juga: 7 Wisata Malam di Bantul Yogyakarta, Banyak Spot Foto Keren
Menurut Ong, sebanyak 277 peserta terpilih dari hasil kurasi. Mereka terbagi menjadi 170 peserta kuliner, 77 peserta penjual barang-barang lawas, serta kerajinan dan komunitas seni.
"Kurasinya berdasarkan jenis kuliner yang lama, berbasis lokal, terus kreativitas pengolahan pangan berbasis bahan lokal. Makanan yang modern tidak, karena sudah punya ruang sendiri," tuturnya.
Selain menghadirkan kuliner khas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pengunjung juga bisa menemukan jajanan tradisional dari daerah lain di Indonesia, serta aktivitas lain seperti workshop.
Baca juga: 8 Tempat Camping di Yogyakarta, Ada Lokasi Pinggir Waduk dan Sungai
Di antara workshop yang tersedia, ada workshop membuat pangan tradisional seperti membuat getuk atau botok, sebagai bagian dari upaya pelestarian. Sebab, para penjual pangan tradisional juga ingin membagikan ilmunya secara lebih luas.
"Nah, ketika berbagi ilmu biar nantinya ada terus, biar sustain," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.