Lokasi penyelaman pertama adalah di sekitar Pulau Cubadak yang populer dengan keanekaragaman hayatinya.
Keesokan harinya, lokasi penyelaman adalah Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) MV Boeloengan di kedalaman 30 meter dari permukaan laut (mdpl).
Baca juga: 5 Oleh-oleh Serba Manis Khas Padang, Sumatera Barat
Bangkai kapal yang masih terlihat utuh itu kini menjadi habitat terumbu karang dan beragam biota laut, seperti penyu dan gerombolan ikan. Oleh karena itu, obyek tersebut begitu memukau dalam bidikan lensa.
View this post on Instagram
Salah satu juri turnamen, Oki Refianto mengatakan, obyek bawah laut Mandeh sangatlah indah dan unik. Untuk kapal Boelongan, misalnya, masih berwujud nyaris utuh meski sudah 100 tahun berada di dasar laut.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Menyelam di Raja Ampat?
Kondisi tersebut diperkirakan karena bangkai kapal berada di perairan payau dengan kadar garam gang tidak begitu tinggi. Sebab, kadar garam memengaruhi tingkat korosi besi dan elemen-elemen lain yang menempel pada kapal.
"MV Boelongan ini unik sekali, satu-satunya di dunia. Dan bangkainya di Mandeh paket komplet karena bisa jadi obyek macro maupun wide angle," kata dia.
Baca juga: Indonesia, Negara Destinasi Diving Terbaik 2021 Versi Dive Magazine
Adapun penyelaman didampingi oleh safety diver dan diikuti oleh kegiatan mengambil sampah di sekitar area penyelaman sebagai bentuk komitmen menjaga kesehatan laut.
"Harapan kami kegiatan ini membawa dampak ekonomi sikular yang tentunya tidak hanya manfaat ekonomi tapi juga sumber daya alamnya tetap terjaga, karena laut Mandeh ini masih alami sekali dan bersih," tutur Doni.
Baca juga: 10 Kegiatan Wisata di Desa Arborek Raja Ampat, Diving di Dua Spot Keren
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar meyakini turnamen fotografi dan videografi bawah air ini mampu berkontribusi terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Mandeh.
Tak hanya kunjungan untuk wilayah pesisir atau destinasi wisata alam, tapi juga wisata kuliner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.