Dalam ritual ini, disiapkan ayam jantan berbulu merah, minuman tradisional tuak, nasi, garam, daun sirih, buah pinang, dan tembakau tradisional.
Baca juga: Kain Tenun Motif Puncatiti, Kekayaan Budaya Masyarakat Congkar di Manggarai Timur
Setelah semua sudah siap, warga kampung yang hendak ke kebun bergegas keluar darirumah adat dengan membawa alat musik berupa gendang dan gong lalu diiringi lagu-lagu tradisional Manggarai Timur.
Tujuan lagu adalah untuk memacu semangat. Lagu ini pun dilantunkan terus-menerus sampai ke kebun.
Saat semuanya sudah sampai, warga lalu membersihkan kebun, menyiapkan bahan sesajen, memetik semua hasil bumi berupa cengkeh dan kopi untuk disiapkan di atas batu yang telah tersusun rapi di pusat kebun.
Kemudian, ritual dilanjutkan dengan doa adat untuk berterima kasih kepada roh leluhur sebagai penjaga kebun atas hasil yang telah didapat dan meminta agar dijauhkan dari segala malapetaka yang mengakibatkan kesengsaraan dalam hidup.
Doa ini pun berakhir dengan memberikan sesajen dan makan bersama di kebun. Setelah semuanya berakhir, Warga kembali ke rumah adat dengan membawakan hasil panen tersebut.
Adapun tari tradisional tetap dilantunkan sampai tiba di tengah kampung dan berhenti sejenak ketika mengelilingi tempat mesbah, sebelum diterima oleh tua Golo dan tua Teno.
Baca juga: Air Terjun Cunca Antar, Wisata Alam Tersembunyi di Manggarai Timur NTT
Inti dari barong Lodok ini adalah mengucap syukur dan berterima kasih kepada sang pemilik kehidupan atas hasil bumi yang telah dipanen.