Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Dinilai Perlu Tingkatkan Penerapan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 20/08/2022, 19:07 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai bahwa penerapan protokol kesehatan di Bali perlu ditingkatkan. 

Selain itu, menurutnya, penggunaan aplikasi PeduliLindungi baik di tempat wisata, sentra ekonomi, maupun ruang publik lainnya juga perlu ditingkatkan. 

Baca juga:

"Ini perlu kita tingkatkan lagi," kata Menparekraf, melalui keterangan resmi yang Kompas.com terima, Sabtu (20/8/2022).

"Di mana sekarang kita masih di tengah-tengah gelombang BA.4 dan BA.5, kita harapkan di akhir Agustus ini sudah mulai melandai. Tapi kita harus siap karena ada ketidakpastian dari segi varian baru, dan ada gejolak ekonomi terutama berkaitan dengan pangan dan energi," imbuhnya.

Baca juga: 15 Tempat Wisata Bali, Cocok untuk Libur Panjang 

Ilustrasi wisata Bali.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Ilustrasi wisata Bali.

Adapun penilaian ini berdasarkan kunjungan kerjanya ke Pulau Dewata pada 18-19 Agustus 2022 lalu, terkait sejumlah hal termasuk persiapan G20 dan visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022.

Berdasarkan kunjungannya tersebut, ia juga menilai bahwa Pulau Dewata siap untuk bangkit.

Baca juga:

"Oleh karenanya highlight dari dua hari ini dapat kami laporkan bahwa Bali siap untuk bangkit dan kelihatan setiap lini mulai dari yang paling bawah di desa-desa wisata sampai yang ada di tingkat persiapan G20, kebetulan juga tim sedang ada di sini untuk persiapan World Tourism Day ini menunjukkan peningkatan aktivitas peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih terbuka," terangnya.

Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/8/2022), tercatat jumlah kasus positif Covid-19 hingga hari tersebut di Bali adalah 165.111 kasus.

Baca juga: Bali Akan Miliki Theme Park Internasional Seluas 57 Hektar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com