Agar lebih aman, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Dedy Asriady, juga turut mengimbau calon pendaki pemula menggunakan jasa TO (trekking operator) atau guide (pemandu) dan porter.
“Saya tidak bilang wajib menggunakan TO, saya strongly recommend karena kalau belum pernah mendaki di Rinjani itu hanya bisa membayangkan tingkat kesulitannya sendiri,” katanya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (04/01/2021).
Jasa TO sendiri biasanya telah satu paket dengan jasa porter, yang berasal dari para penduduk setempat. Medan pendakian pun tentu sudah dipahaminya.
Dengan menggunakan jasa porter, para calon pendaki bisa lebih terbantu dari segi sejumlah hal, mulai dari persiapan perlengkapan standar pendakian, selama perjalanan, hingga turun kembali.
Untuk diketahui, guide berperan sebagai pemandu bagi pendaki, sedangkan porter bertugas membantu pendaki membawa barang-barangnya dan menyiapkan kebutuhan pendaki.
Baca juga: 5.000 Pendaki Kena Blacklist di Gunung Rinjani NTB
Sebelum memasuki area pendakian, peralatan yang dibawa oleh calon pendaki akan diperiksa terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan standar dan check-list yang ada atau belum.
Berdasarkan prosedur operasi standar, jika calon pendaki membawa barang yang berpotensi menimbulkan sampah, maka harus dilaporkan juga. Hal ini karena para pendaki harus membersihkan sampahnya di area pendakian secara mandiri.
Beberapa barang lainnya, seperti sabun, sampo, deterjen, tisu basah, serta peralatan lainnya yang mengandung bahan berbahaya dan berpotensi merusak lingkungan TNGR juga dilarang dibawa.
Baca juga: Desa Wisata Senaru yang Indah di Kaki Gunung Rinjani
Para calon pendaki harus melakukan registrasi secara online terlebih dahulu. Registrasi ini dapat dilakukan mulai pukul 05.00 - 20.00 Wita.
Kemudian, mereka juga wajib mengunduh aplikasi eRinjani. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai aplikasi pendaftaran, pengecekan kuota pendakian, dan pembayaran tiket pendakian.
Baca juga: Seperti Apa Sanksi untuk Wisatawan yang Petik Bunga Edelweis di TN Gunung Rinjani?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.