Dalam tata budaya Jawa, nama Jaka Tingkir atau Joko Tingkir dinilai perlu dijaga dan disebutkan secara hormat. Sebab, Joko Tingkir adalah salah satu dari sultan yang pernah berkuasa di tanah Jawa ini.
Baca juga: 5 Mitos Tempat Wisata di Indonesia, Jangan Nekat Dilanggar
Sedangkan untuk penggunaan nama, Joko Tingkir dalam lirik lagu "Joko Tingkir Ngombe Dawet" menurut Bani bisa diganti dengan beberapa alternatif.
"Sebutan itu misalnya bisa diganti dengan "pergi ke Tingkir ngombe dawet" sehingga tidak menyebut nama tokoh tertentu," kata dia.
View this post on Instagram
Bani menambahkan, hingga saat ini garis keturunan (trah) Joko Tingkir masih tetap eksis. Salah satunya adalah Presiden keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang disebut sebagai cucu generasi keenam dari Joko Tingkir.
"Saya kira, menggunakan namanya sebagai bagian dari lagu perlu meminta izin dari trah Jaka Tingkir agar tidak terjadi salah paham dan saling menghormati antar sesama tokoh," pungkas Bani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.