Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Money Changer Bodong di Bali, Sandiaga: Bisa Ditindak Hukum dan Izin Dicabut

Kompas.com - 23/08/2022, 07:58 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 145 usaha penukaran valuta asing atau money changer tanpa izin alias bodong ditemukan polisi tersebar di beberapa wilayah di Bali. 

Menanggapi persoalan yang bisa merusak citra Bali sebagai destinasi populer bagi para wisatawan mancanegara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyebut pelakunya akan ditindak dengan lebih tegas. 

"Bagi yang sudah menjadi repeat offender atau yang terus-terusan melakukan praktik yang merugikan, saya meminta secara tegas dan lugas (agar) aparat keamanan menindak dengan konsekuensi hukum," ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf yang digelar secara hybrid, Senin (22/08/2022). 

Baca juga: Bali Jadi Destinasi Liburan Paling Bahagia Dunia 2022, Kalahkan Dubai

"Dan untuk Bank Indonesia (BI) segera mencabut perizinannya agar mereka mendapatkan efek jera," imbuhnya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Kemenparekraf terus berkoordinasi dengan penerbit valuta asing dalam hal ini Bank Indonesia, dan juga pemerintah daerah setempat, untuk mengawasi permasalahan ini. 

Para aktivis bidang keuangan maupun pegiat di media sosial juga diminta untuk ikut memantau persoalan money changer ilegal.

Sebab, kata dia, banyak beredar video yang memperingatkan adanya money changer nakal yang bisa merusak citra Bali. 

Baca juga: 13 Kosakata Bahasa Bali Punya Arti Beda dari Daerah Lain, Jangan Salah

Sandiaga juga banyak menemukan video berisi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang memberitahukan tips kepada wisatawan mengenai informasi penting. 

"Misalnya diberitahukan 'Jangan ke sana karena kursnya sangat tidak sesuai dengan keadaan pasar'. Jadi partisipasi masyarakat, kerja sama pemerintah dengan penta-helix (antarpihak) ini yang kita harapkan untuk menindaklanjuti," pungkas Menparekraf. 

Baca juga:

Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menyebut aksi penipuan yang menimpa wisatawan asing oleh money changer bodong sangat penting untuk disikapi.

Sebab, tindakan tersebut dapat merusak citra pariwisata dan dapat menjadi bumerang bagi Bali yang tengah berjuang memulihkan sektor pariwisata.

Oleh sebab itu, Cok Ace membentuk satgas atau tim task force dari berbagai instansi untuk menertibkan money changer ilegal yang semakin ramai. 

"Tim ini bisa langsung bekerja dan turun ke lapangan untuk memberi efek jera," katanya, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: 7 Wisata Anak dan Keluarga di Bali, Bisa buat Bermain dan Belajar

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com