Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Berdiri Diam, Ini Fungsi Travelator di Bandara

Kompas.com - 23/08/2022, 20:24 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berada di bandara, mungkin pelaku perjalanan sering melihat alat yang bentuknya mirip eskalator namun biasanya mendatar dan berjalan pelan. Nah, ternyata alat ini bernama travelator atau moving walkway.

"Apa pun nama yang Anda berikan, moving walkway adalah variasi sederhana dari conveyor belt (sabuk konveyor)," tutur Arsiparis Perusahaan Otis Elevator Company, Steve Showers, dikutip dari usatoday.com, Selasa (23/8/2022).

Untuk diketahui, Otis Elevator Company adalah perusahaan yang mematenkan salah satu versi travelator pada tahun 1955. Adapun konsep alat untuk memindahkan manusia secara horizontal pertama kali diperkenalkan pada tahun 1893 di Chicago, Amerika Serikat (AS).

Baca juga:

Dari segi tampilan, travelator umumnya bergerak lambat dengan bentuk mendatar dan miring. 

Seiring dengan perluasan bangunan bandara, keberadaan travelator cukup membantu. Khususnya jika jarak antara satu terminal dengan terminal lainnya sangat jauh.

Baca juga: Jangan Sembarang Selfie di Bandara, Ada Area yang Dilarang

Cara menggunakan travelator di bandara

Ilustrasi travelator di bandara.Dok. UNSPLASH/Hanson Lu Ilustrasi travelator di bandara.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pelaku perjalanan jika ingin menggunakan travelator.

Jangan diam saat berada di travelator bandara

Sama seperti eskalator, idealnya travelator juga mempunyai dua sisi. Sisi pertama bagi mereka yang berjalan santai dan sisi lainnya diperuntukkan bagi penumpang yang terburu-buru.

Meski tidak tertulis, namun ada ketentuan siapa saja yang berhak untuk menggunakan travelator ini, sebagaimana yang dikonfirmasi oleh PT Angkasa Pura I.

Travelator umumnya disediakan bagi penumpang pesawat yang sedang terburu-buru untuk mengejar penerbangan.

Misalnya saat penumpang akan naik pesawat di gate (pintu) yang berada di ujung terminal, maka mereka bisa menggunakan travelator untuk mempercepat langkah.

Namun, jika memilih travelator, penumpang tidak boleh diam saja, melainkan harus tetap berjalan. Kecuali bagi mereka yang sudah lanjut usia, ibu hamil, atau orang yang sedang sakit.

Baca juga:

Sisi kanan untuk yang terburu-buru

Di Indonesia, umumnya pelaku perjalanan yang sedang terburu-buru dapat melewati sisi kanan travelator. Oleh sebab itu, pelaku perjalanan lainnya yang sedang tidak buru-buru, diimbau tidak berdiri di sisi kanan travelator.

"Mirip seperti eskalator, jalur kiri untuk yang santai dan sebelah kanan untuk yang buru-buru," kata Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Sementara itu, di negara lainnya, ada pula yang menerapkan aturan berbeda. Sisi kanan untuk pelaku perjalanan yang berjalan santai, dan sisi kiri untuk yang sedang terburu-buru, seperti dikutip dari Chicago Tribune.

Baca juga: Staf Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Terbaik di Asia

Intinya, jika sedang tidak terburu-buru, perhatikanlah sekitar dan berdirilah di sisi yang seharusnya.

Jangan menghalangi jalan, apalagi sambil berdiam diri dan menatap layar ponsel, sedangkan penumpang lain sedang terburu-buru mengejar jadwal penerbangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com