Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Benteng Vredeburg Pamerkan Koleksi Sejarah di Gunungkidul

Kompas.com - 24/08/2022, 15:07 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Museum Benteng Vredeburg di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar program Museum Masuk Desa bertajuk Pekik Merdeka dari Bumi Handayani, pada 24-28 Agustus 2022 di Kantor Kalurahan Ngleri, Kabupaten Gunungkidul.

Acara tersebut merupakan salah satu upaya mendorong masyarakat untuk mencintai museum.

Baca juga:

Dalam acara ini, beberapa koleksi museum dibawa ke lokasi acara, di antaranya benda realia (asli) bersejarah pada masa revolusi fisik 1945-1949.

Ada pula pameran sejarah terkait peran tentara, pemuda, pelajar, petani/rakyat, dan perempuan dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan negara. 

Selain itu juga dihadirkan permainan virtual bertema sejarah, sehingga pengunjung bisa ikut merasakan suasana perang saat itu. Bahkan Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto sempat mencoba permainan itu.

Koleksi Benteng Vredeburg dibawa dalam program Museum Masuk desa di Kalurahan Ngleri, Playen, Gunungkidul. Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mencoba permainan sejarah VirtualKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Koleksi Benteng Vredeburg dibawa dalam program Museum Masuk desa di Kalurahan Ngleri, Playen, Gunungkidul. Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mencoba permainan sejarah Virtual

"Sempat mencoba, barangkali momentum yang baik. Edukasi terutama anak kecil yang kecanduan gadget (gawai). Saya kira ini bisa direplikasi, dibangun permainan edukasi di anak didik kita (yang) luar biasa. Ini permainan bernuansa sejarah, religi, membawa memori yang baik anak-anak kita," kata Heri, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Sejarah Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Berdiri Kokoh sejak 1760

Sementara itu, salah seorang pelajar yang datang, Dinda dari SD IV Ngleri, mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai pameran tersebut. Selain untuk belajar sejarah, ia bisa bermain bersama teman-temannya.

"Senang belajar sejarah, apalagi ini langsung melihat," kata dia.

Kunjungan ke Museum Benteng Vredeburg mulai bangkit

Kompleks dalam Benteng Vredeburg.kebudayaan.jogjakota.go.id Kompleks dalam Benteng Vredeburg.

Menurut Kepala Museum Benteng Vredeburg, Suharja, kunjungan ke museum tersebut sudah mulai bangkit setelah dua tahun lebih pandemi melanda. Namun masyarakat masih perlu didorong untuk berkunjung ke museum.

"Alhamdulilah kunjungan sudah normal, saat libur Sabtu-Minggu bisa 3.500 (orang), harian kunjungan sekitar 1.900 (orang) sampai 2.000 (orang) lebih sedikit. Masyarakat sebenarnya haus informasi, tetapi informasi harus dalam nuansa kekinian sesuai dengan zamannya," kata Suharja, ditemui usai pembukaan Museum Masuk Desa di Kalurahan Ngleri, Playen, Gunungkidul, Rabu.

Baca juga: Jejak Pendirian PMI di Yogyakarta Ada di Museum Benteng Vredeburg

Ia melanjutkan, upaya menarik kunjungan ke museum bagi masyarakat Indonesia pada umumnya masih perlu dilakukan.

"Kesadaran (berkunjung ke museum), ini perlu kita dorong lagi, sehingga counter (mengimbangi) budaya luar," kata Suharja.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Gunungkidul Terbaru, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Mimpi membangun museum di Gunungkidul

Program Museum Masuk Desa dinilai memberi energi baru terkait rencana mendirikan museum di Gunungkidul.

"Ini energi baru kita punya kebijakan prioritas pariwisata, tentu pariwisata ini kita sinergikan budaya, dan museum. Museum ini harapannya bisa menampilkan potensi sejarah. Pariwisata ada paket wisata salah satunya masuk museum yang banyak miniatur perjuangan oleh pendahulu dari Kabupaten Gunungkidul," kata Heri.

"Untuk jangka pendek anak sekolah datang ke museum masuk desa ini agar anak-anak mengetahui sejarahnya," imbuhnya.

Baca juga: 5 Wisata Gunungkidul Lantai Dua, Indahnya Alam Perbukitan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com