Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 24/08/2022, 17:08 WIB

Menurut survei yang dirilis oleh sebuah perusahaan pariwisata yang berbasis di Tokyo, 72 persen responden mengatakan bahwa mereka tidak akan mengunjungi Jepang, jika negara itu masih menetapkan pembatasan.

Baca juga: Unik, Jepang Punya Kafe untuk Penulis yang Dikejar Deadline

Survei D2C X Inc, perusahaan pemasaran, periklanan, dan consulting asal Jepang, juga menunjukkan 91 persen dari 1.717 responden di luar negeri mengatakan bahwa aturan pembatasan, termasuk tes Covid-19 dalam 72 jam keberangkatan sebelum ke Jepang, dinilai terlalu ketat.

Paket wisata dengan pemandu yang diwajibkan oleh pemerintah juga menjadi alasan utama wisatawan enggan melakukan perjalanan ke Jepang.

Dilansir dari Kyodo News, 71 persen responden mengatakan mereka akan berubah pikiran jika aturan tur wisata dihapus.

Sementara, 39 persen responden menginginkan persyaratan visa dibatalkan, 38 persen menolak kewajiban tes negatif Covid-19 sebelum kedatangan, dan 23 persen menginginkan batas masuk harian, yang saat ini dibatasi 20.000 orang, untuk dihapus.

Baca juga: 5 Urban Legend Jepang Paling Terkenal dengan Kisahnya yang Mengerikan

Bebas dari tur berpemandu, tapi tetap ikut jadwal

Meski pemerintah Jepang memutuskan segera mengizinkan wisatawan memasuki negaranya tanpa mengikuti tur berpemandu, tapi tetap ada pengecualian.

Kunjungan wisatawan harus tetap diatur melalui agen perjalanan. Artinya, agensi yang mengatur tur wajib membuat jadwal perjalanan klien mereka.

Di samping itu, pemerintah Jepang masih tidak akan menerima wisatawan mandiri yang tidak membuat pengaturan jadwal melalui agen perjalanan.

Baca juga: Mengenal Festival Tanabata yang Digelar Lagi di Jepang Setelah Vakum 2 Tahun

Wisatawan juga akan diminta untuk mengikuti pedoman dari pemerintah Jepang, jika ada konfirmasi infeksi kasus Covid-19.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Jepang akan menaikkan batas harian bagi pendatang

Selain informasi penghapusan tur dengan pemandu, Jepang berencana menghapus syarat wajib menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif bagi wisatawan yang sudah vaksin tiga dosis.

Selain itu, Jepang juga berencana menaikkan batas jumlah pendatang, dari semula 20.000 orang per menjadi 50.000 orang per hari, dikutip dari Kyodo News

Baca juga: Museum Jepang Gelar Pameran Spesial Fosil Pokemon

Terkait hal ini, Perdana Menteri Fumio Kishida diperkirakan akan mengumumkan informasi pelonggaran persyaratan masuk dan menaikkan batas pengunjung harian dalam waktu dekat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+