Di tengah-tengah perjalanan, tidak hanya keindahan bebatuan yang membuat decak kagum, tetapi terlihat juga aktivitas ratusan kelelawar di atap goa.
Sebagian dari kelelawar tersebut berterbangan, sementara sebagian lainnya nampak hanya berdiam diri. Menurut penjelasan Sugito, banyak dari mereka yang sedang tidur maupun berkembang biak di sana.
Baca juga: Wisata Stone Park Turunan Gunungkidul, Indahnya Sunrise di Atas Lautan Awan
Selain melihat kelelawar, keunikan Goa Pindul adalah karena adanya legenda yang menarik.
Kata Sugito, penduduk setempat meyakini adanya batu lonjong menjulang ke atas yang konon jika dipegang oleh laki-laki, bisa membuatnya jadi perkasa.
Sementara, ada juga bagian atap goa yang terus meneteskan air. Konon, perempuan yang terkena tetesan air saat lewat di bawahnya, bisa menjadi cantik dan awet muda.
Baca juga: 5 Wisata Gunungkidul Lantai Dua, Indahnya Alam Perbukitan
Setelah melewati zona gelap, sebelum menuju pintu keluar Goa Pindul, terdapat area terang, yang ternyata disinari cahaya matahari yang masuk dari goa vertikal.
Atap goa yang bolong itu seolah menampilkan cahaya yang terlihat ajaib dan ciamik.
Oleh karena itu, tempat ini cocok menjadi spot foto, terutama jika pengunjung berpose di tengah-tengah pancaran cahaya.
Baca juga: Nikmati Kuliner Bernuansa Pedesaan di Kandang Ingkung Yogyakarta
Tak hanya berfoto, area ini juga tidak terlalu dalam sehingga pengunjung bisa bebas membasahi diri atau berenang di sini.
Bahkan, bagi yang bernyali besar, bisa saja melompat dari tepian batu ke dalam sungai.
Lalu, menjelang akhir petualangan, peserta dibebaskan untuk berenang ataupun tetap duduk di ban seperti saat keberangkatan.
Sungai di garis keluar goa bernama Banyumoto, memiliki air yang hijau dan jernih, sehingga cocok untuk berenang.
Sebagai informasi, susur Goa Pindul aman dilakukan oleh anak mulai usia 3 tahun ke atas.
Sebab, arusnya tenang, ban saling menyatu, memakai pelampung, dan ada pemandu wisata yang mendampingi.
"Aman buat usia 3 tahun ke atas, sudah bisa. Pernah ada yang nangis, sih. Biasanya itu kami dahulukan, atau bisa juga dipangku, karena aman pakai pelampung dan airnya tenang," ujar Sugito.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Gunungkidul Terbaru, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Selesai dari susur goa, pengunjung akan berjalan sedikit menuju truk yang dikenal dengan sebutan Pajeto (Panas Jobo Jero). Pengunjung tinggal menaiki truk bak terbuka ini, lalu berkendara kembali menuju basecamp.
Sesampainya di sana, bisa istirahat, makan, dan membersihkan diri di toilet yang tersedia. Jadi, jangan lupa membawa baju ganti dan peralatan mandi, ya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.