Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Marisa di Alor, Keindahan Bawah Laut yang Belum Bisa Dinikmati Wisatawan

Kompas.com - 26/08/2022, 12:31 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Desa Marisa di Pulau Kangge, Kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah ditetapkan menjadi desa wisata sejak tahun 2015 melalui surat keputusan Bupati Alor saat itu.

Keputusan itu karena Desa Marisa memiliki keindahan alam tepi laut, di antaranya Watu Peti, Boluwai Loro. dan Pasir Panjang.

"Saat ini kita punya tiga spot unggulan, ada Watu Peti, itu daerah pantai yang punya bebatuan besar menyerupai peti," kata Ketua Pokdarwis Desa Marisa Alor, Rahmat Laba, kepada Kompas.com dalam acara Reward Trip ke Alor bersama Epson dan WWF, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Hiu Tikus Diyakini Bisa Jadi Ikon Wisata Bahari di Alor NTT

Ia melanjutkan, ada Boluwai Loro, semacam kolam (warga Alor menyebutnya kolam lantaran permukaan laut tersebut cukup tenang) berpasir putih, dan Pasir Panjang.

Keindahan bawah laut yang belum bisa dinikmati

Selain itu, Desa Marisa juga punya potensi wisata yang menjanjikan, yakni keindahan alam bawah lautnya.

Sayangnya, keindahan bawah laut Desa Marisa belum bisa dimaksimalkan untuk menarik wisatawan.

Itu karena belum ada fasilitas memadai untuk menunjang aktivitas wisata bawah laut, seperti snorkeling dan menyelam. 

Kendati demikian, hingga saat ini masyarakat setempat mengaku tidak mendapat bentuk dukungan apa pun untuk memberdayakan desa, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi.

Baca juga: Festival Dugong di Alor NTT, Upaya Pemulihan Ekonomi lewat Pariwisata

Padahal, saat ini pokdarwis tengah menggagas program ekowisata di sejumlah tempat unggulan melalui program rehabilitasi terumbu karang dengan metode rock pile, atau merekatkan kembali karang hingga menjadi rumah bagi ikan dan hewan laut lainnya.

Gapura masuk ke Pulau Kangge, Kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS.com/Wasti Samaria Simangunsong Gapura masuk ke Pulau Kangge, Kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur.

"Pemerintah memang ke sini tapi kembali tanpa meninggalkan bekas, tidak ada perhatian, padahal sudah dari 2015 Desa Kangge menjadi desa wisata melalui keputusan Bupati Alor. Belum ada sentuhan apa pun dari pemprov dan pemerintah pusat," ujar Rahmat. 

Menurut dia, wisatawan yang mengunjungi Desa Marisa hanya datang, isi buku tamu, lalu pulang.

Baca juga: Pantai Sebanjar Alor NTT, Wisata Pasir Putih dan Sunset yang Menawan

Rahmat juga menyampaikan, saat ini Desa Marisa tengah berkolaborasi dengan EPSON dan WWF dalam pengelolaan desa wisata yang siap menyambut wisatawan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"WWF memberikan ilmu kepada pokdarwis bagaimana cara mengelola desa wisata, mulai dari bagaimana menyiapkan homestay yang layak dan standar, pelatihan guide lokal, dan bagaimana cara menerima tamu. Kami diajak lebih siap mengelola desa wisata," tutur Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com