Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Frangky Selamat
Dosen

Dosen Tetap Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara

Menikmati Wisata Edukasi di Lokasi Destinasi

Kompas.com - 29/08/2022, 17:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara Bodger (2009) berpendapat bahwa wisata edukasi mencakup empat tipe yaitu eco-tourism, wisata warisan sejarah (heritage tourism), wisata perdesaan atau pertanian (rural/farm tourism), dan pertukaran pelajar antara institusi pendidikan.

Pitman (2010) menegaskan bahwa wisata edukasi dideskripsikan sebagai pelibatan pengalaman pembelajaran yang disengaja dan dinyatakan secara eksplisit. Oleh karenanya ia mengidentifikasi tiga fitur yang mesti dimiliki untuk menikmati pengalaman wisata edukasi.

Pertama, perjalanan wisata berfokus pada pendidikan. Pendidikan bukan menjadi sekadar pelengkap atau “tempelan” semata. Kedua, gaya pembelajaran menitikberatkan pada pengalaman, bukan mendengarkan ceramah klasikal.

Wisatawan mengikuti program wisata yang sarat pengalaman bersifat edukatif namun tetap menyenangkan.

Ketiga, perjalanan wisata dirancang di sekitar program pendidikan. Karena fokus pada pendidikan maka perjalanan wisata disusun untuk mendukung program wisata edukasi.

Segmen wisatawan

Berkembangnya wisata edukasi juga tidak dapat dilepaskan dari konsep ekonomi pengalaman (experience economy). Pine dan Gilmore (1998) memperkenalkan konsep ini sebagai tahap lanjut dari produksi nilai (value).

Mereka mendeskripsikan bagaimana ekonomi selama lebih dari dua abad terakhir telah bergeser dari mengekstraksi bahan mentah kemudian diolah menjadi barang jadi, kemudian jasa, lalu tahap selanjutnya adalah menghasilkan pengalaman yang unik.

Maka segmen wisatawan yang sesuai adalah mereka yang memiliki pendidikan yang memadai, memiliki paradigma yang lebih akademis, memiliki pendapatan cukup tinggi dan lebih peduli pada aspek lingkungan dan budaya (Arnason, 2010; Pitman dkk, 2010; Richards, 2011).

Wisatawan ini juga menuntut pengalaman yang otentik, daripada sekadar pengalaman yang bersifat massal dan tidak menyukai komodifikasi budaya (Lyons dkk, 2012).

Baca juga: Wisatawan Mancanegara Rata-rata Habiskan 1,8 Hari di Yogyakarta

Di sini wisatawan berkolaborasi dengan pengelola wisata edukasi merancang pengalaman yang diinginkan. Pengembangan wisata edukasi memang masih memerlukan “ramuan” yang tepat untuk ditawarkan kepada wisatawan yang sesuai.

Potensi yang ada di setiap destinasi masih dapat dioptimalkan lagi. Sambil menikmati panorama destinasi, di manapun wisatawan berada, sisi edukasi yang penuh pengalaman unik akan menjadi memori yang tidak terlupakan, selain foto-foto indah yang akan selalu menjadi kenangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com