Setelah dari Belanda, Raden Saleh berinisiatif untuk belajar ilmu lain di luar melukis. Ketika pemerintahan Raja Willem II, Raden Saleh mendapat dukungan untuk meneruskan studinya dan dikirim ke Dresden, Jerman.
Selama berada di Jerman, status Raden Saleh adalah tamu kehormatan Kerajaan Jerman sehingga ia bisa tinggal hingga lima tahun.
Pada 1844, Raden Saleh kembali ke Belanda dan menjadi pelukis Kerajaan Belanda. Lalu, pada tahun 1844 - 1851, Raden Saleh tinggal serta berkarya di Perancis dengan aliran romantisisme.
Baca juga: Makna Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh
Tahun 1852, Raden Saleh mengakhiri petualangannya di Eropa dan kembali ke Hindia Belanda.
Di Hindia Belanda, ia bekerja sebagai konservator untuk koleksi seni pemerintah kolonial, sambil mengerjakan sejumlah potret untuk keluarga Kerajaan Jawa dan melukis pemandangan.
Dilaporkan oleh Kompas.com, Senin, meski lama tinggal dan belajar pendidikan Barat, hal ini tidak membuat Raden Saleh menutup mata atas apa yang terjadi di negaranya.
Ia sering mengkritik politik represif pemerintah Hindia Belanda, dan tetap menjunjung tinggi idealisme kebebasan serta kemerdekaan.
Salah satu pemikiran beliau dalam mengkritik pemerintah Belanda digambarkan dalam lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro".
Baca juga: Lukisan Raden Saleh Selesai Direstorasi
Saat kembali, Raden Saleh membangun tempat tinggal di Cikini, Jakarta Pusat, baru kemudian menikah dan pindah ke Bogor, Jawa Barat, dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/8/2022).
Pada 1867, Raden Saleh menikahi gadis ningrat keturunan Keraton Yogyakarta bernama Raden Ayu Danudirja, setelah mengakhiri pernikahannya dengan istri pertama yang berkebangsaan Belanda.
Raden Saleh dikenal dengan gaya romantisisme dan dijuluki sebagai pionir pelukis modern di Indonesia.
Hasil lukisan Raden Saleh banyak menampilkan cerita yang emosional, dinamis, menyentuh perasaan, dan mengandung sindiran.
Dari hasil karyanya, terlihat banyak yang menunjukkan sifat-sifat, seperti kekejaman, dramatis, realistis, dan mencekam dengan menyindir sifat manusia yang selalu mengusik makhluk lain.
Baca juga: Hari Purbakala: Melihat Lukisan Goa Tertua di Dunia yang Ternyata Ada di Indonesia
Seperti salah satunya di lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro" yang menyiratkan banyak hal dari ekspresi tokoh-tokoh dalam lukisan tersebut.
Selain itu, beberapa lukisan karya Raden Saleh yang populer, antara lain "Enam Pengembara Kuda Mengejar Rusa", "Perburuan Rusa", "Sebuah Banjir di Jawa", dan "Pemandangan Jawa dengan Harimau yang Mendengarkan Suara Pengembara".