Lukisan "Perburuan Banteng" merupakan salah satu karya Raden Saleh yang terkenal dan dihargai cukup tinggi.
"Untuk yang 'Berburu Banteng' nilainya ratusan miliar, beberapa bulan lalu ada lukisan 'Berburu Banteng' yang dilelang di Perancis," kata kurator Pameran Seni Koleksi Istana Kepresidenan Republik Iindonesia, Watie Moerany, dikutip dari Kompas.com pada Jumat (3/8/2018).
Salah satu lukisan "Perburuan Banteng" yang dilelang di Perancis, berakhir dengan harga 7,2 juta euro atau sekitar Rp 120 miliar.
Untuk diketahui, Raden Saleh semasa hidupnya melukis lima karya dengan tema perburuan banteng. Tiga karya dibubuhi tahun pembuatan yaitu 1842, 1851, dan 1855, sedangkan dua lainnya tidak ada keterangan.
Baca juga: Tiga Lukisan Raden Saleh Direstorasi
Lukisan "Kapal Karam Dilanda Badai" berukuran 74 x 98 sentimeter (cm) ini dibuat menggunakan cat minyak di kanvas.
Layaknya karya-karya bercorak romantisisme, dalam lukisan ini Raden Saleh mengungkapkan perjuangan dramatis dua buah kapal di tengah empasan ombak dan badai dahsyat di lautan.
Suasana mencekam diekspresikan melalui awan tebal yang gelap dan ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal, seperti dikutip dari laman Galeri Nasional.
Dari sudut atas lukisan, secercah sinar matahari tampak memantul ke gulungan ombak, yang menambah kesan dramatis.
Dibuat pada tahun 1840, kini "Kapal Karam Dilanda Badai" menjadi salah satu koleksi Galeri Nasional Indonesia.
Baca juga: Lukisan Raden Saleh Selesai Direstorasi
Lukisan “Perkelahian dengan Singa” karya Raden Saleh dikenal juga dengan julukan “Antara Hidup dan Mati”.
Bersama lukisan “Berburu Banteng II”, lukisan ini dihadiahkan Ratu Belanda Juliana kepada Pemerintah Indonesia pada tahun 1970, satu abad setelah lukisan tersebut selesai dibuat.
Melalui karya "Antara Hidup dan Mati", Raden Saleh terlihat mampu mengungkapkan suasana ketegangan dengan sangat baik, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Baca juga: Rumah Raden Saleh Dikonservasi
Adapun lukisan ini menggambarkan seorang penunggang kuda dari Arab (representasi dari negara Asia) yang diterkam oleh seekor singa (representasi dari negara Eropa), dan seorang berkulit hitam yang tertimpa singa (Afrika).
Jika ditafsirkan lebih jauh, terdapat pesan perlawanan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika terhadap penindasan yang dilakukan oleh bangsa Eropa.
Berbahan cat minyak di atas kanvas dan berukuran 263 X 193 cm, "Antara Hidup dan Mati" ditaksir bernilai Rp 60 miliar.
Baca juga: Unik, Ada Lukisan Sawah Bung Karno di Bergas Lor Kabupaten Semarang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.