Pesona Goa Tanding yang dibuka pada Agustus 2016 ini tidak kalah jika dibandingkan dari Goa Pindul yang sudah terlebih dahulu terkenal. Jaraknya 1,6 kilometer dari Goa Pindul, dengan waktu tempuh empat menit pakai kendaraan.
Perbedaan Goa Pindul dan Goa tanding adalah dari sungai bawah tanah di Goa Tanding yang memiliki lorong yang lebih panjang dan ruang gua yang lebih besar. Gua yang sangat minim pencahayaan tersebut juga mempunyai stalagtit dan stalagmit yang menawan.
Wisatawan bisa menyusuri sungai bawah tanah menggunakan perahu karet, berkapasitas hingga delapan orang.
Baca juga: 18 Wisata Pantai di Jogja Wilayah Gunungkidul yang Paling Terkenal
Dilansir dari travel.tribunnews.com, Selasa (21/3/2017), Goa tanding mempunyai panjang sungai 450 meter dari mulut hingga ujung gua, sehingga durasi penyusuran bisa mencapai 1,5 jam.
Untuk menaiki perahu, dikenakan harga mulai Rp 150.000, sudah termasuk semua fasilitas seperti jasa pemandu susur gua, perlengkapan, parkir, dan fasilitas lainnya.
Selanjutnya, ada Air Terjun Pengantin yang hanya berjarak 1,3 kilometer dari Goa Pindul. Lokasinya sendiri persis di tepi aliran Sungai Oyo.
Wisata ini dikatakan unik karena memiliki ketersediaan air yang melimpah sepanjang tahun. Debit airnya sama sekali tidak terpengaruh oleh perubahan musim, seperti dikutip dari laman Visiting Jogja.
Air Terjun Pengantin di Gunungkidul terbentuk dengan aliran air yang jatuh melebar dengan ketinggian sekitar delapan meter.
Air terjun ini kerap menjadi lokasi atraksi bagi peserta river tubing Kali Oyo, yang berani melompat dari ketinggian, masuk ke dalam sungai. Atraksi ini cukup aman dilakukan namun tetap dengan pengawasan dari pemandu.
Goa Jomblang terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Berjarak 15 kilometer dari Goa Pindul dan dapat ditempuh dalam waktu 30 menit, Goa Jomblang menjadi tempat wisata menarik bagi para penyuka tantangan yang mencari keindahan alami.
Dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (1/7/2020), Goa Jomblang merupakan gua vertikal bertipe collapse doline, yang terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu.
Baca juga:
Runtuhan tersebut kemudian membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng.
Gua vertikal ini memiliki kedalaman 60 meter, sehingga untuk bisa memasukinya, wisatawan diberikan peralatan single rope technique (SRT).
Wisatawan harus membayar tiket Rp 500.000, untuk memperoleh fasilitas berupa pemandu wisata, dan perlengkapan seperti sepatu bot serta helm.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.