Oleh karena itu, bagi para pendaki pemula, Galih menyarankan agar menabung untuk mendapatkan barang dengan kualitas yang sesuai, dibandingkan hanya mencari yang harganya murah.
Hal ini karena perlengkapan mendaki dengan harga yang terlalu murah biasanya juga belum terjamin ketahanannya, sehingga ada kemungkinan lebih mudah rusak.
"Kalau barang mahal sedikit saja, bisa dipakai berkali-kali sampai bertahun-tahun. Ini juga berkaitan sama perawatan ya. Karena kalau barang bagus dan mahal sekalipun tidak dirawat, ya habis juga," pesan dia.
Baca juga: 13 Tips Mendaki Gunung saat Musim Hujan
Sama halnya dengan perlengkapan, Galih menyebutkan bahwa salah satu tips penting sebelum berangkat mendaki adalah untuk menabung.
Menurutnya, meski tiket masuk ke berbagai gunung di Indonesia terbilang murah, biaya yang cukup besar adalah transportasi dari tempat asal menuju lokasi pendakian tersebut.
Harga tiket masuk ke gunung-gunung Tanah Air sendiri, tamhanya, ada yang mulai Rp 15.000, Rp 20.000, dan paling mahal biasanya Rp 50.000-an.
"Mendaki gunung itu murah, yang diperhatikan adalah jarak tempuh mendakinya. Misal dari Jakarta ke Prau, itu ongkos kereta, bus, travel, dihitung berapa harganya. Itu sudah harus diperkirakan," ujar Galih.
Contoh lain, kata dia, salah satu spot favorit bagi pendaki, yaitu Gunung Rinjani di Lombok, Nusa tenggara Barat (NTB).
Baca juga:
Untuk menuju Lombok dari Jakarta, tentu diperlukan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari pesawat, bus, penginapan, perbekalan, dan lainnya.
"Sisihkan misalnya mau ke Rinjani tahun depan, kita nabung dari sekarang. Saat tabungan sudah cukup, tidak terlalu jadi beban," tuturnya.
Perbekalan, menurut Galih, juga bisa disiasati, baik membawa dari Jakarta ataupun beli langsung dari kota pendakian.
Namun, pendaki dianjutkan memerhatikan lagi harga-harga di daerah pendakian, karena biasanya cenderung lebih mahal dibandingkan kota asal.
Baca juga: LIVE Travel Talk: Tips Mendaki Gunung bagi Pemula
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.