Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2022, 17:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini ramai dibincangkan tentang pelari asal Australia, Jack Ahearn yang belum menerima hadiah juara Indonesia International Marathon 2022 kategori Foreign Runners.

Dikutip dari Kompas.com, melalui unggahan di Instagram, Jack sempat mengatakan belum menerima hadiah uang dari perhelatan yang diselenggarakan pada 26 Juni lalu. Hal ini pun sempat mengundang polemik.

Baca juga: Klarifikasi Pelari Australia Juara Indonesia International Marathon: Sisa Hadiah Rp 100 Juta Bukan Tanggung Jawab KONI

Baru kemudian, pada unggahan berikutnya, ia memberikan klarifikasi bahwa sudah menerima uang hadiah sebsar Rp 50 juta (dari seharusnya Rp 150 juta seperti yang tertulis di piagam juara) dari KONI pada tanggal 24 Agustus 2022.

Ia menambahkan, sisa uang hadiah sebesar Rp 100 juta bukan menjadi tanggung jawab KONI, melainkan tanggung jawab promotor penyelenggara lomba.

"Kesalahan saya tidak menerima hadiah datang dari promotor perlombaan ini. Itu bukan salah KONI, manajemen IMM (Indonesia International Marathon (IMM) atau segala sponsor yang terlibat dalam perlombaan," ujar Ahearn sambil menyampaikan permintaan maaf melalui Instagram Story miliknya, dikutip dari Kompas.com

Bisa coreng citra pariwisata Indonesia

Menanggapi hal tersebut, Pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru  berharap polemik yang terjadi terkait pelari asing tersebut bisa segera diselesaikan oleh pihak terkait.

Sebab, jika dibiarkan berlarut berpotensi mencoreng citra pariwisata tanah air.

"Jika kasus tersebut benar terjadi, tentu akan sangat mencoreng citra pariwisata Indonesia. Oleh sebab itu, pihak penyelenggara dan KONI harus segera menuntaskan masalah ini. Jika perlu Menparekraf Sandiaga Uno perlu turun tangan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (01/09/2022).

Baca juga: Alasan Gunungkidul Cocok untuk Wisata Olahraga, Menurut Sandiaga

Chusmeru mengungkapkan sejumlah alasannya. Salah satunya adalah karena lomba lari tersebut membawa nama negara Indonesia. Selain itu, Indonesia juga tengah fokus menggarap sport tourism atau wisata olahraga.

"Padahal ajang lomba lari adalah bagian dari sport tourism yang potensial mengundang wisatawan domestik dan mancanegara," jelas Chusmeru. 

Pelibatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, misalnya, menurutnya dapat membuat penyelenggaraan kompetisi-kompetisi internasional tersebut menjadi lebih profesional.

Baca juga: Kuliner dan Sport Tourism Bisa Dorong Peningkatan Jumlah Turis Asing

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tempat Wisata di Jepang Ini Terapkan Pajak Turis Sebesar Rp 10.400

Tempat Wisata di Jepang Ini Terapkan Pajak Turis Sebesar Rp 10.400

Travel Update
4 Karakteristik Wisatawan Indonesia Saat Ini, Kejar Pengalaman

4 Karakteristik Wisatawan Indonesia Saat Ini, Kejar Pengalaman

Travel Update
7 Tempat Wisata Lamongan Dekat Stasiun

7 Tempat Wisata Lamongan Dekat Stasiun

Jalan Jalan
Penembakan di Mal di Bangkok Dinilai Pengaruhi Pariwisata Thailand

Penembakan di Mal di Bangkok Dinilai Pengaruhi Pariwisata Thailand

Travel Update
Pengalaman Berkunjung ke Titik Nol, Lokasi IKN Nusantara

Pengalaman Berkunjung ke Titik Nol, Lokasi IKN Nusantara

Jalan Jalan
Mangli Sky View Magelang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Mangli Sky View Magelang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Turis Asing Paling Banyak Kunjungi Kalimantan Timur pada Agustus 2023

Turis Asing Paling Banyak Kunjungi Kalimantan Timur pada Agustus 2023

Travel Update
Persebaran Wisatawan di IKN Belum Merata, Lebih Banyak ke Titik Nol Nusantara

Persebaran Wisatawan di IKN Belum Merata, Lebih Banyak ke Titik Nol Nusantara

Travel Update
Persiapan MotoGP Mandalika 2023 Hampir 100 Persen, Ada Side Event

Persiapan MotoGP Mandalika 2023 Hampir 100 Persen, Ada Side Event

Travel Update
Sabtu Ini, Aneka Lampion Akan Hiasi Langit Malam Pantai Parangtritis

Sabtu Ini, Aneka Lampion Akan Hiasi Langit Malam Pantai Parangtritis

Travel Update
8 Wisata Pantai di Lamongan yang Populer 

8 Wisata Pantai di Lamongan yang Populer 

Jalan Jalan
Dampak MotoGP Mandalika, Lapangan Usaha Meningkat hingga Penuhi Target Kunjungan Wisatawan

Dampak MotoGP Mandalika, Lapangan Usaha Meningkat hingga Penuhi Target Kunjungan Wisatawan

Travel Update
Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

Travel Update
Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Cepat Mana Sampai Kota Bandung?

Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Cepat Mana Sampai Kota Bandung?

Travel Update
Tak Ingin Kalah dari Solo, Yogyakarta Angkat Ritual Budaya Merti sebagai Daya Tarik Wisata

Tak Ingin Kalah dari Solo, Yogyakarta Angkat Ritual Budaya Merti sebagai Daya Tarik Wisata

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com