Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Wisata Antimainstream di Singapura yang Kaya Inspirasi dan Pengetahuan

Kompas.com - 02/09/2022, 10:05 WIB
Caroline Damanik,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

2. Enabling Village

Bagi kita, mungkin sangat mudah untuk janjian ngobrol dengan teman di kafe dan ikut kelas seni atau musik di mana pun, jam berapa pun.

Namun, aktivitas seperti itu tidaklah mudah bagi orang difabel. Dengan desain unik, Enabling Village hadir sebagai kawasan yang sangat ramah pada komunitas inklusif.

Siapa saja boleh datang ke “desa” ini, tidak harus difabel. Hanya saja kelebihannya, beragam fasilitas yang ada memang diprioritaskan untuk bisa diakses dengan mudah oleh para difabel.

Sebut saja alun-alun, gym, playground dan playgroup, pusat seni dan aktivitas, kafetaria, supermarket, bahkan balai pelatihan kerja untuk difabel dan ruang showcase Tech-Able yang memamerkan berbagai teknologi yang sangat menunjang kehidupan para difabel.

Semua fasilitas dilengkapi desain dan perangkat yang membuat para difabel leluasa beraktivitas tanpa bantuan.

Baca juga: Aturan Baru Masuk Singapura, Belum Vaksin Lengkap Tak Harus Karantina

Misalnya jalan, kamar mandi hingga lift mudah dilalui dan dipakai pengguna kursi roda, instalasi induction loops dengan teknologi T-coils yang mengirim suara langsung ke alat bantu dengar penyandang tuli saat mendengar suara konser atau pengumuman di outdoor.

Ada pula huruf braille dan earphone ports di berbagai fasilitas dan indikator taktil pemandu untuk tunanetra.

The Art Faculty di Enabling Village Singapura merupakan galeri seni yang menampung dan menjual karya seni dan kerajinan tangan buatan para penyandang autisme yang super keren.KOMPAS.com/Caroline Damanik The Art Faculty di Enabling Village Singapura merupakan galeri seni yang menampung dan menjual karya seni dan kerajinan tangan buatan para penyandang autisme yang super keren.

Untuk pengunjung yang bukan difabel, tentu saja datang ke tempat ini tetap jadi pilihan yang menyenangkan dan bermanfaat.

Pengunjung bisa menikmati sore sambil baca buku atau ngobrol di teras kayu berbentuk amfiteater, serta ngopi dan makan kudapan di Art Bar yang juga dilayani para difabel.

Kamu juga bisa cuci mata sekaligus membeli karya seni dan kerajinan tangan buatan para penyandang autisme yang super keren di The Art Faculty.

Jika ingin mendapatkan informasi lebih detail tentang Enabling Village, pengunjung bisa mengikuti tur eksklusif dengan membayar antara 19-25 dollar Singapura atau Rp 200.000-Rp 275.000.

Baca juga: Indonesia Sumbang Jumlah Pengunjung Terbanyak ke Singapura Selama 2022

Pengunjung akan diajak berkeliling “desa” ini selama 1,5 jam, mengikuti tantangan kecil, dan mendapatkan voucer yang bisa ditukarkan dengan minuman di Art Bar.

Yang pasti dengan datang ke Enabling Village, pengunjung bisa berinteraksi dan melihat sekilas gambaran perjuangan para difabel sehari-hari dan support system-nya.

Kalau sudah kenal dan tahu, maka pengunjung bisa pulang dengan pemahaman baru dan kesempatan emas untuk bertumbuh dari sisi empati.

Jam buka tutup : 07.00-22.30 (akhir pekan tutup pukul 21.00)
Tiket masuk : Gratis, kecuali menggunakan fasilitas tertentu
Alamat : 20 Lengkok Bahru, Singapore 159053
Stasiun MRT terdekat : Redhill MRT

3. Social Innovation Park

Di sisi timur Singapura, tepatnya daerah Punggol, kawasan bernama Social Innovation Park (SIP) bisa jadi pilihan wisatawan untuk bersantai.

Kawasan yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan ini cocok dijadikan tempat bersantai dan menikmati semilir angin. Di sini, pengunjung bisa menikmati berbagai pengalaman di satu tempat sekaligus.

Jika ingin makan, tinggal pilih makanan yang ditawarkan oleh restoran atau bistro dan jajan di Punggol Container Park untuk mengecap sedikit pengalaman hipster.

Di balik wajah taman hiburan, Social Innovation Park Singapura sebenarnya adalah organisasi nirlaba yang memiliki misi mendidik, memberdayakan, dan meningkatkan wirausahawan dan inovator sosial.KOMPAS.com/Caroline Damanik Di balik wajah taman hiburan, Social Innovation Park Singapura sebenarnya adalah organisasi nirlaba yang memiliki misi mendidik, memberdayakan, dan meningkatkan wirausahawan dan inovator sosial.

Jika ingin bermain, ada operator permainan Uncle Ringo untuk anak-anak dan kelas memanah serta tantangan menangkap udang untuk semua umur. Jika suka tanaman, di dalam kompleks ini juga terdapat kebun kecil dan pembibitan tanaman.

Menariknya di balik wajah taman hiburan, Social Innovation Park sebenarnya adalah sebuah organisasi nirlaba yang memiliki misi mendidik, memberdayakan, serta meningkatkan wirausaha dan inovator sosial.

Baca juga: Merlion, Nama Patung yang Menjadi Ikon Wisata Singapura

Proyek Social Entrepreneurship and Eco-park Development (SEED) yang mencakup tempat makan, taman hiburan dan kebun pembibitan ini diklaim sebagai taman bermain sosial terintegrasi pertama yang bisa menjadi tempat berdiskusi dan bertukar ide.

Dengan demikian, tempat ini juga bisa menghasilkan prototipe dan solusi yang inovatif dan inklusif.

Jurnalis dari Vietnam, India dan Indonesia saat berkunjung ke Social Innovation Park Singapura dalam rangkaian Impact Media Fellowship Study Visit yang digelar oleh Singapore International Foundation, pada awal Agustus 2022.Singapore International Foundation Jurnalis dari Vietnam, India dan Indonesia saat berkunjung ke Social Innovation Park Singapura dalam rangkaian Impact Media Fellowship Study Visit yang digelar oleh Singapore International Foundation, pada awal Agustus 2022.

Saat pandemi Covid-19, meski aktivitas di Punggol sepi, SEED menginisiasi sejumlah proyek, di antaranya webinar tentang kesehatan mental dan bersama restoran partner memasak makanan untuk keluarga yang tidak mampu.

Seperti yang dikatakan pendiri dan presidennya Penny Low, SIP ingin ikut terlibat dalam mewujudkan dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Pihaknya juga fokus pada solusi dan perubahan positif yang berdampak besar bagi masyarakat dunia. Semua itu bisa dimulai dari sebuah tindakan sederhana.

Jam buka tutup : 09.00-18.00 (Sabtu dan Minggu tutup)
Tiket masuk : Gratis, kecuali membeli makanan atau main di wahana
Alamat : 50 Punggol E, Singapore 828826
Stasiun MRT terdekat : Riviera MRT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com