Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balap Sepeda Profesional Pertama Digelar di Aceh Oktober 2022

Kompas.com - 04/09/2022, 21:30 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi


TAKENGON, KOMPAS.com - International Tour de Luttawar (ITdL), sebuah perhelatan balap sepeda profesional pertama di Aceh akan digelar di Takengon, Aceh Tengah pada 28-30 Oktober 2022 mendatang.

Keegiatan itu awalnya berencana digelar pada 9-11 September 2022. Namun, karena alasan teknis, ITdL ditunda hingga Oktober mendatang.

Baca juga: 10 Kafe di Banda Aceh, Ada yang Legendaris dan Instagramable

Menurut Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Aceh Tengah, Zulfan Diaragayo, para pebalap sepeda ITdL akan melewati tiga etape dengan tema berbeda.

Salah satunya adalah etape bertema "kopi".

"Tema kopi inilah yang sangat unik dan bahkan mungkin satu- satunya di dunia," kata Zulfan kepada Kompas.com, ditemui Minggu (04/09/2022).

Hari pertama, panitia mengusung tema “danau”, dengan titik awal di Pantai Menye, kemudian melewati rute keliling Danau Laut Tawar satu kali putaran, melalui Jalan Yos Sudarso yang berada di kawasan kota Takengon menuju Uning, hingga finish di Blang Bebangka, Kecamatan Bukit.

Sesuai aturan balap sepeda, titik akhir diharuskan berada di trek lurus minimal jarak 600 meter dan lebar sekitar 8 meter. Maka, selama tiga hari ITdL akan berhenti di Blang Bebangka.

Baca juga: Sensasi Ngopi di Tempat Nongkrong Instagramable di Aceh

Sementara pada etape kedua, yakni 29 Oktober 2022, barulah mengangkat tema “kopi”.

Balapan etape kedua dimulai dari puncak wisata Pantan Terong, lalu mengarah ke depan Kantor Camat Kute Panang, Ratawali, Paya Tumpi hingga Jalan Soekarno-Hatta, kemudian berbelok ke Kampung Blang Gele.

Lalu, rute melewati Jaluk, Angkup dan kawasan PLTA Peusangan. Pebalap kemudian memasuki hamparan kebun kopi di Bies, Uning, lalu finish di Blang Bebangka.

Sedangkan etape ketiga pada 30 Oktober 2022 mengusung tema “Leuser”. Etape diawali dari Simpang Serule, lalu mengarah ke Penarun, berbelok ke Isaq, kemudian melewati jalur menanjak di Bur Lintang.

Lalu, berlanjut ke Wih Nareh menuju komplek Universitas Gajah Putih, hingga trek menurun ke Lukup Badak, menanjak ke Simpang Kelaping, dan selesai di Blang Bebangka.

Baca juga: Bukit Bintang, Destinasi Wisata Keluarga Baru di Aceh Besar

Menurut Zulfan, etape ketiga ini disebut ajang balap sepeda ektrem oleh para race planner Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), lantaran ada bagian treknya ynag memungkinkan peserta meluncur dengan kecepatan 100 kilometer per jam.

"Diperkirakan ada titik dengan kecepatan mencapai 100 kilometer per jam, sungguh balapan sepeda yang sangat lengkap di Indonesia," sebut Zulfan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com