Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pasar Malam Sekaten Yogyakarta 2022 Tak Lagi di Alun-alun

Kompas.com - 05/09/2022, 20:31 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Gelaran sekaten biasanya juga lekat dengan agenda pasar malam, selain ritual khusus sekaten.

Termasuk di Yogyakarta. Sebelumnya, gelaran pasar malam di Alun-alun selalu menyertai ritual sekaten.

Kabar baiknya bagi yang sudah kangen dengan suasana pasar malam Sekaten Yogyakarta, gelaran ini akan diadakan lagi selama sebulan penuh, mulai 16 September 2022 sampai 16 Oktober 2022.

Baca juga: Pasar Malam Sekaten dan Upacara Sekaten Tidak Sama, Ini Bedanya

Meski begitu, Kompas.com, Kamis (1/9/2022) memberitakan bahwa pasar malam Sekaten Yogyakarta 2022 tidak digelar di Alun-alun.

“Kami adakan di tempat lain pasar malamnya, enggak di Alun-alun,” kata Carik Kawedanan Radya Kartiyasa Keraton Yogyakarta Siti Amirul Nur Sundari dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Adapun lokasi Pasar malam tahunan itu kali ini akan digelar di bekas Kampus Sekolah Tinggi Ekonomi (STIE) Kerjasama di Jalan Parangtritis, Yogyakarta.

“Untuk yang di alun-alun itu hanya digunakan untuk upacara Sekatennya saja,” sambung Amirul.

Kenapa pasar malam Sekaten Yogyakarta 2022 tidak di Alun-alun

Lantas, mengapa acara pasar malam Sekaten Yogyakarta 2022 tidak digelar di Alun-alun seperti biasanya?

Menurut keterangan dari Amirul, pasar malam sebenarnya bukan merupakan bagian dari tradisi sekaten.

Baca juga: Rute ke Lahan Bekas STIE Kerjasama, Tempat Pasar Malam Sekaten Yogyakarta 2022

Diwartakan Kompas.com (03/10/2019), pasar malam Sekaten Yogyakarta tidak lagi digelar di Alun-alun untuk mengembalikan semangat awal Sekaten.

Ilustrasi pasar malam sekaten.WIKIMEDIA COMMONS/MIDORI Ilustrasi pasar malam sekaten.

Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KPH Notonegoro mengatakan, Sekaten digunakan kerajaan-kerajaan Islam untuk syiar dan dakwah. Mulai dari Kerajaan Demak, Pajang dan Mataram.

“Di situ, kadang-kadang disisipkan pesan-pesan semangat perjuangan melawan penjajah,” ujar KPH Notonegoro, dilansir dari Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Dua Tahun Absen, Sekaten Solo Digelar Lagi 16 September 2022

Ia melanjutkan, penjajah Belanda kemudian mengadakan pasar malam untuk memecah perhatian rakyat supaya tidak terlalu fokus ke ritual sekaten.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Selain itu, ditiadakannya sekaten di Alun-alun juga merupakan upaya untuk menjaga agar tempat itu tetap bagus.

“Setiap kali habis dipakai pasar malam, alun-alun itu kondisinya tidak bagus, rumputnya habis, kotor, dan sebagainya," tutur KPH Notonegoro.

Yusuf Reza Tol Yogyakarta-Solo akan punya jalur sepeda di sisi jalan tol, diperkirakan jalur sepeda ini adalah yang pertama di Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com