Moko adalah benda berbentuk tambur yang ditutupi bagian atas dan bawah. Sejak ratusan tahun silam, moko dipakai sebagai alat musik dan maskawin oleh masyarakat Alor.
Di Alor ada Museum 1000 Moko yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Kalabahi, Kabupaten Alor.
Baca juga: Moko, Alat Musik Sekaligus Maskawin Suku Abui di Alor NTT
Menariknya, Museum 1.000 Moko tidak hanya menyimpan moko dan nekara, tapi juga menyimpan pakaian tradisional masyarakat Alor, terutama cawat dari kayu.
Terdapat pula sisir dari bambu, giring-giring kaki, tenun ikat, kain patola peninggalan dari India, kain tenun ler dari suku ler (keturunan raja), mangkuk dari Tiongkok, kendang dari kulit manusia, gong raksasa, kapak batu, piring dari anyaman daun lontar, dan gelas dari tempurung.
Seperti namanya, pulau ini merupakan habitat bagi ribuan rusa liar. Namun, menariknya, pengunjung tidak akan melihat seekor rusa pun bila tidak didampingi oleh seorang juru kunci.
"Di Pulau Rusa itu rusanya liar, ada banyak, tapi tersembunyi, harus 'dibukakan' dulu agar bisa dilihat," kata warga lokal Alor, Dany, kepada Kompas.com, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Konservasi Laut di Alor NTT Dilakukan Lewat Rehabilitasi Terumbu Karang
Pantai Ling Al atau Lingal terletak di sisi barat daya Pulau Alor. Tepatnya di Kampung Lingal, Desa Halerman, Kecamatan Alor Barat Daya, atau sekitar 150 kilometer dari pusat Kota Kalabahi.
Wisatawan bisa mencapai Pantai Ling Al dengan berlayar menggunakan kapal.
Sebelum mencapai Pantai Ling Al, wisatawan juga akan melewati Pulau Pura. Jika beruntung, mereka bisa bertemu dengan sekawanan lumba-lumba.
Baca juga: Hiu Tikus di Alor NTT Dikhawatirkan Akan Punah
Alor adalah sebuah kabupaten dengan kepulauan.
Terdapat banyak pulau yang dapat dijelajah di wilayah ini sambil berlayar, atau island hopping.
Pulau yang tak begitu jauh dari Kalabahi adalah Pulau Kepa, Pulau Ternate, dan Pulau Pura.
Baca juga: Hiu Tikus Diyakini Bisa Jadi Ikon Wisata Bahari di Alor NTT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.