KOMPAS.com - Wisata medis di negara Turkiye belakangan ini menjadi populer karena dijadikan sebagai tujuan destinasi sejumlah figur publik di Tanah Air, khususnya untuk transplantasi rambut.
Beberapa nama seperti Anang Hermansyah, Kevin Aprilio, dan Atta Halilintar, diketahui melakukan proses tanam rambut di negara perbatasan Asia dan Eropa tersebut, beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Melihat hal ini, beberapa agen perjalanan menangkap peluang dan mulai menawarkan paket tanam rambut sekaligus liburan di Turkiye.
Salah satunya adalah PT Jestrada Padi International yang memiliki paket Hair Transplant Tour selama enam hari.
"Paket kami bikin 6 hari 4 malam, terhitung dari keberangkatan di Jakarta sampai kembali dari Istanbul. Harganya ada dua yang kami tawarkan," kata Direktur Jestrada, Andrie Husein kepada Kompas.com di Kompas Travel Fair (KTF) 2022, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/2022).
Baca juga: Cappadocia dan Istanbul Jadi Tujuan Wisata Medis Andalan Turkiye
Ia melanjutkan, keduanya adalah Platinum Package 4.250 Dollar AS atau Rp 63 juta (ekuivalen 1 Dollar AS: Rp 14.830) dan Premium Package di harga 3.650 Dollar AS atau Rp 54 juta.
Ia menjelaskan, fasilitas kedua paket tersebut sebenarnya tidak terlalu berbeda karena sama-sama dilakukan di klinik yang sudah terakreditasi dan memiliki sertifikat internasional.
Untuk paket Platinum, pihaknya bekerja sama dengan klinik tanam rambut yang banyak digunakan pesohor di tanah air, seperti para aktris maupun tokoh-tokoh di dunia. Selain itu, hotel yang dipakai adalah bintang lima.
Sementara itu, paket Premium menggunakan hotel bintang empat dan proses tanam rambut dilakukan di klinik yang juga tidak kalah bagus dan terjamin, meski tidak banyak dikunjungi para tokoh terkenal.
Baca juga: Turki Ganti Nama Jadi Turkiye, Ternyata Ini Alasannya
Dengan harga tersebut, fasilitas yang didapatkan tiap paket sudah termasuk penerbangan, hotel, kendaraan selama perjalanan, makan, hingga escort yang akan menemani selama perjalanan.
"Perlu escort atau guide, karena saat proses hair transplant, banyak tenaga medis di sana kemampuan bahasa Inggrisnya kurang, jadi mereka pakai bahasa Turki. Nah kami sudah kontak beberapa orang Indonesia yang memang nanti menjadi guide di sana," terang Andrie.
Baca juga:
Oleh karena itu, terkait bahasa yang digunakan selama proses tanam rambut maupun wisata, ia menjamin bahwa wisatawan medis tidak perlu khawatir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.