Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Perubahan di Bandara Setelah Peristiwa 9/11, Keamanan Diperketat

Kompas.com - 11/09/2022, 15:07 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

  • Desember 2022

TSA memeriksa semua bagasi menggunakan mesin pemindai sehingga bisa menyeleksi jika ditemukan adanya bahan peledak dan senjata berbahaya lainnya.

Pemindai sinar-x ini bisa menggambarkan benda secara menyeluruh seperti gambar 3D. Bahkan, kata petugas, mereka bisa membedakan antara laptop Apple dengan laptop Dell.

Baca juga: Jangan Lakukan 7 Kesalahan Ini Saat Melewati Keamanan Bandara

  • April 2003

Para pilot di penerbangan AS saat itu sudah dibekali senjata api di pesawat dan diberikan berbagai perlindungan kokpit lainnya.

  • Agustus 2006

Pada tahun itu, Pihak berwenang Inggris menggagalkan rencana teroris untuk meledakkan bahan peledak cair di atas 10 pesawat komersial yang berangkat dari London ke berbagai kota di AS dan Kanada.

Dampaknya, TSA melarang semua cairan, gel, dan aerosol dari barang bawaan penumpang.

Baca juga: Hindari Jadwal Penerbangan di Atas Jam 6 Sore, Ini Alasannya

Sebulan kemudian, pada September 2006, TSA mencabut larangan cairan dan mengubah aturannya dengan mengizinkan penumpang membawa cairan, gel, dan aerosol dalam wadah 340 gram atau kurang, dalam satu kantong plastik berukuran 1 liter yang bening dan dapat ditutup kembali.

Cairan tersebut harus dikeluarkan dari bagasi jinjing saat melewati pemeriksaan keamanan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

  • Maret 2008

TSA mulai mengerahkan unit anjing untuk secara khusus membantu penyaringan kargo yang dimuat ke pesawat penumpang di bandara AS. Hal ini sendiri tidak berlaku di Indonesia.

Baca juga: Jangan Lakukan 3 Hal Ini Saat Pemeriksaan Keamanan di Bandara

  • Maret 2010

Pada Hari Natal 2009, dalam penerbangan Northwest Airlines dari Amsterdam ke Detroit, ekstremis Umar Farouk Abdulmutallab mencoba meledakkan alat peledak rakitan yang ia sembunyikan di celana dalam.

Meski serangan di atas udara itu gagal, tetap saja ada seorang teroris yang dapat menyelundupkan bahan peledak berbahaya melalui keamanan bandara.

Baca juga: Apa itu Aviation Security? Kenali Profesi Petugas Keamanan di Bandara

Oleh karena itu, pada Maret 2010, TSA mulai memasang ratusan pemindai untuk tubuh yang menggunakan teknologi pencitraan canggih. Pada akhir tahun 2010, sekitar 500 mesin yang sama telah dikerahkan secara nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com