Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2022, 12:05 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dari 7.300 orang menandatangani petisi yang memprotes berisiknya kelab malam di kawasan Canggu, Kabupaten Badung, Bali, hingga pukul 04.00 Wita.

Petisi berjudul "Basmi Polusi Suara di Canggu" di laman change.org itu ditujukan ke Presiden Joko Widodo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Gubernur Bali I Wayang Koster, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga:

"Kami mengingatkan bahwa pelaksanaan pariwisata di berbagai destinasi, termasuk di Bali dan Canggu, harus menyesuaikan kepada aturan yang berlaku, hormatilah masyarakat sekitar agar mereka bisa beristirahat," kata Sandiaga, dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah dan aparat setempat, untuk bertindak tegas menjaga harmonisasi di Bali. Sekaligus meminta para pelaku usaha di kawasan Canggu mematuhi aturan yang berlaku.

"Kami bekerja sama dengan aparat setempat memberikan satu pesan yang tegas dan lugas agar seluruh peraturan itu ditegakkan dan dipatuhi," ujarnya.

Baca juga: 9 Wisata Pantai di Tabanan Bali, Tak Cuma Tanah Lot

Menparekraf akan ke Bali untuk berdiskusi soal Canggu yang berisik

Ilustrasi Pantai Batu Bolong di Canggu, Kabupaten Badung, Bali.Dok. UNSPLASH/Zalfa Imani Ilustrasi Pantai Batu Bolong di Canggu, Kabupaten Badung, Bali.

Sebagai tindak lanjut, Menparekraf akan berkunjung ke Bali minggu ini khususnya untuk berbicara dengan para pelaku guna mengatasi masalah tersebut.

"Kita harapkan dengan Canggu ditetapkan sebagai destinasi digital nomad ini juga mulai bertransformasi, bukan hanya untuk musik-musik yang kemungkinan terlalu larut malam mengganggu istirahat, kalau orang kerja juga harus butuh ketenangan," terangnya.

Baca juga:

Di samping itu, ia juga akan memastikan tingkat keterjangkauan dari harga sewa akomodasi hingga penyebaran wisatawan yang lebih merata ke seluruh kawasan Bali, agar tidak hanya menumpuk di area Canggu saja.

"Ayo junjung tinggi adat-istiadat, norma-norma yang berlaku di masyarakat Bali sehingga Bali yang sekarang menduduki peringkat pertama sebagai tujuan liburan paling bahagia di dunia bisa kita pertahankan," pungkasnya.

Baca juga: Bali Jadi Destinasi Liburan Paling Bahagia Dunia 2022, Kalahkan Dubai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com