Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungkidul Promosikan Wisata Minat Khusus, Salah Satunya Goa Jomblang

Kompas.com - 13/09/2022, 19:07 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pelonggaran kunjungan saat pendemi membuat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan gencar mempromosikan wisata minat khusus.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, Gunungkidul memiliki berbagai potensi alam yang sebagian sudah dikembangkan untuk wisata. Salah satunya Goa Jomblang di Padukuhan Jetis, Kalurahan Pacarejo, Semanu.

"Bahkan, saya tadi berenang di sungai bawah tanahnya. Airnya segar sekali. Ada sensasi tersendiri saat berenang di dalam goa," kata Sunaryanta ditemui di sekitar gua Jomblang, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: 5 Tempat Nikmati Sunset di Gunungkidul, Ada Pantai Wediombo

Goa yang memiliki kedalaman sekitar 60 meter dan ada hutan purba yang pohonnya jarang ditemui di atas menjadi daya tarik tersendiri.

Sebelum memasuki goa  Pengunjung diberikan peralatan single rope technique (SRT) untuk menuruni gua. Sejumlah penarik disiapkan pengelola agar wisatawan bisa turun.

Sensasi bergelantung di atas tali sekitar 3 menit untuk menuruni dasar goa memang butuh nyali.

Namun, sensasi melihat bebatuan dan pohon sepanjang perjalanan membayar lunas rasa was-was. Sesampainya di dasar goa, dua pemandu sudah siap menyambut dan melepas tali.

Hutan purba di dasar Goa Jomblang

Saat didasar gua, terdapat pohon yang ribuan tahun lalu berada di permukaan. Karena proses geologi amblesnya tanah, sejumlah tanaman yang saat ini tak ditemukan dipermukaan, ada didasarnya.

Salah satu pemandu mengajak berjalan melewati hutan kecil dan di sana ditunjukkan buah seperti cabai yang hingga kini belum diketahui jenisnya.

Baca juga: Kunjungan Wisatawan Asing ke Goa Jomblang Gunungkidul Mulai Pulih

Perjalanan terus berlanjut menuju ke dalam goa, melewati jalanan becek dan harus menggunakan penerangan. Saat akan sampai di Luweng Grubug, terdengar suara sungai bawah tanah yang cukup deras.

Cahaya Surga di Gua Jomblang. DOK. National Geographic Indonesia/Dwi Oblo. Cahaya Surga di Gua Jomblang.

Makin lama, perjalanan akan muncul cahaya yang berasal dari lubang Luweng Grubug. Pada saat tertentu, sinar matahari masuk dan sering disebut Sinar Surga.

"Keindanhan alam di bawah sangat luar biasa. Saya juga sempat bertemu dengan beberapa turis asing di dalam," kata Sunaryanta.

Goa Jomblang masih perlu perbaikan

Ia mengakui masih banyak yang harus dibenahi dari Gua Jomblang sebagai tempat wisata. Terutama dari akses jalan, yang kondisinya masih belum layak.

Pihaknya meningkatkan kualitas akses menuju Gua Jomblang. Termasuk memperkuat promosi wisatanya ke publik.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Diprediksi Pengaruhi Kunjungan ke Gunungkidul

"Saya akan instruksikan ke Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) agar potensi yang ada di Jomblang ini bisa lebih diangkat," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan kunjungan minat khusus yang ada di Kabupaten Gunungkidul.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Salah satunya rangkaian acara Hari Pariwisata 2022 akan diselenggarakan di wisata minat khusus, seperti jelajah Kali Ngalang pada 18 September 2022, hingga Gunungkidul Tourism Fest di Watu Gendong, Ngawen.

"Jadi destinasi wisata minat khusus akan terus diupayakan ditingkatkan. Harapannya akan memberi pilihan kepada wisatawan selain kawasan pantai," kata Arif.

Baca juga: 5 Tempat Melihat Sunrise di Gunungkidul Yogyakarta

Pihaknya punya berbagai macam lokasi wisata minat khusus, dari pegunungan hingga landskap pemandangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com