Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari 4 Kesalahan Ini Saat Membawa Bagasi Pesawat

Kompas.com - 13/09/2022, 19:36 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Umumnya terdapat dua jenis bagasi yang dibawa oleh calon pelaku perjalanan udara yaitu bagasi terdaftar dan bagasi tidak terdaftar. Kedua jenis bagasi ini disertai ketentuan yang berbeda tergantung maskapai penerbangan.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (6/2/2022), bagasi terdaftar diberi label yang memuat nomor bagasi dan terminal kedatangan.

Baca juga:

Barang-barang yang termasuk bagasi terdaftar ditimbang, lalu dimasukkan ke bagasi atau kompartemen kargo pesawat. Selama penerbangan, penumpang pesawat tidak bisa mengakses bagasi terdaftar.

Sementara itu, bagasi tidak terdaftar wajib diletakkan di kompartemen atas atau di bawah tempat duduk depan penumpang saat di pesawat. Bagasi tidak terdaftar terbagi menjadi bagasi kabin dan barang bawaan bebas biaya.

Berikut sejumlah kesalahan yang sebaiknya dihindari oleh calon penumpang pesawat yang membawa bagasi, baik terdaftar maupun tidak terdaftar.

Kesalahan dalam bawa bagasi saat naik pesawat

1. Tidak mengetahui syarat bagasi dari maskapai

Ilustrasi kabin pesawat dengan kompartemen penyimpanan bagasi kabin.Dok. Shutterstock/NikomMaelao Production Ilustrasi kabin pesawat dengan kompartemen penyimpanan bagasi kabin.

Setiap maskapai penerbangan menerapkan peraturan tersendiri terkait berat dan dimensi bagasi.

Jika calon penumpang pesawat membawa bagasi yang beratnya melebihi ketentuan berat bagasi cuma-cuma, maka mereka harus membayar biaya kelebihan bagasi.

Di Garuda Indonesia, salah satunya, kuota bagasi bebas biaya tergantung sejumlah faktor, antara lain rute penerbangan dan kelas di kabin. Misalnya kuota bagasi bebas biaya untuk penumpang kelas ekonomi di pesawat rute domestik adalah 20 kilogram (kg).

Baca juga: Jangan Lakukan Ini Saat Menyimpan Bagasi Kabin di Pesawat

Sementara itu, terkait bagasi kabin, ukuran maksimumnya adalah panjang 56 sentimeter (cm), lebar 36 cm atau tebal 23 cm. Jumlah dari tiga dimensi tersebut tidak lebih dari 115 cm dan berat maksimalnya adalah tujuh kilogram.

Dilaporkan oleh Kompas.com, Sabtu (16/7/2022), salah satu alasan mengapa berat dan dimensi kabin bagasi dibatasi adalah untuk memudahkan pelaku perjalanan saat mengangkat barang tersebut ke kompartemen atas. 

Calon pelaku perjalanan udara diimbau untuk mengecek ketentuan bagasi di situs web atau akun media sosial maskapai penerbangan yang dipilih.

Baca juga: Alasan Kenapa Berat Bagasi Kabin di Pesawat Dibatasi

2. Membawa terlalu banyak barang

Ilustrasi koper, ilustrasi pakaian, ilustrasi baju - Pakaian yang sudah dilipat dimasukkan ke dalam koper.SHUTTERSTOCK / LStockStudio Ilustrasi koper, ilustrasi pakaian, ilustrasi baju - Pakaian yang sudah dilipat dimasukkan ke dalam koper.

Menurut Travel Media Specialist dan Blogger di The Dining Traveler, Jessica van Dop DeJesus, salah satu kesalahan yang kerap terjadi dalam proses pengepakan adalah membawa terlalu banyak barang (overpacking)

"Anda bisa dengan mudah melakukan perjalanan lima hingga tujuh hari dengan carry-on (bagasi kabin). Sebagian besar orang-orang tidak akan memakai 50 persen dari apa yang mereka masukkan ke dalam tas mereka," tuturnya, dikutip dari huffpost.com.

Terdapat beragam cara untuk mencegah overpacking, antara lain mengemas barang jauh-jauh hari agar tidak terburu-buru, membawa celana yang bisa dipakai beberapa kali, memasukkan pakaian yang ringan, dan memakai pakaian yang berat di pesawat.

Baca juga: 8 Cara Mengepak Barang Bawaan agar Tidak Perlu Bagasi Berbayar

3. Tidak memperhatikan ketentuan jenis barang lainnya

Power bank dan telepon genggam.Thinkstock Power bank dan telepon genggam.

Selain soal berat dan dimensi, maskapai penerbangan juga telah merinci barang-barang yang dilarang dibawa dan dibatasi ke pesawat.

Terdapat pula informasi seputar barang-barang tertentu, antara lain pengisi daya atau power bank, cairan, dan peralatan olahraga.

Soal power bank, contohnya, penumpang pesawat Garuda Indonesia diimbau untuk mengecek kapasitas baterai power bank terlebih dahulu. Maskapai ini juga hanya mengizinkan power bank untuk dibawa ke area kabin, bukan ke dalam bagasi.

Bila kapasitas maksimum power bank adalah 100 Wh, maka diperbolehkan masuk ke area kabin. Namun, power bank berkapasitas 100-160 Wh diizinkan ke dalam penerbangan dengan persetujuan maskapai, dikutip dari laman resminya.

Baca juga: Powerbank dan Benda Lainnya yang Dilarang Dibawa ke Bagasi Pesawat

4. Tidak memotret barang bawaan

Ilustrasi wisatawan di salah satu bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I.Dok. PT Angkasa Pura I Ilustrasi wisatawan di salah satu bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I.

Dilaporkan oleh Kompas.com, Sabtu (11/12/2021), pelaku perjalanan diimbau untuk memotret barang bawaan sebelum naik pesawat.

Tindakan ini bertujuan meminimalisasi risiko kesulitan apabila barang bawaan atau koper hilang di tengah perjalanan.

Baca juga: Pentingnya Memotret Barang Bawaan Sebelum Naik Pesawat, Ini Alasannya

Tidak hanya sisi luar koper, pelaku perjalanan juga disarankan memotret bagian dalam koper.

Jika koper hilang kemudian ditemukan kembali, foto tersebut bisa jadi acuan guna memastikan tidak ada barang yang hilang.

Baca juga: 5 Tips Kurangi Risiko Bagasi Hilang Saat Naik Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com