Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Pentagen Jambi, Punya Taman Wisata Air

Kompas.com - 14/09/2022, 14:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Potensi seni budaya dan produk ekonomi kreatif

Selain taman wisata air, Desa Wisata Pentagen juga memiliki ragam potensi pariwisata dan ekonomi kreatif.

Di antaranya adalah kesenian berupa ragam tarian.

Salah satunya, Tari Rangguk, tarian tradisional dari Kabupaten Kerinci.

Baca juga: 1 Hari di Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu, Coba Pakaian Tradisional

Awalnya, tari ini digunakan untuk berdakwah menyebarkan agama Islam dan hanya dilakukan oleh kaum pria.

Namun sejak tahun 1950-an, tari Rangguk mulai dipentaskan oleh kaum wanita. Kata Rangguk sendiri artinya mengangguk.

Selain itu, ada Tari Asek Inak Kaco. Tarian ini mengandung unsur magis berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang pada zaman dulu untuk meminta perlindungan sesuai kepercayaan saat itu.

Tari ini menunjukkan kekebalan yang konon merupakan perlindungan dari nenek moyang.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Selain ragam seni, Desa Wisata Pentagen juga memiliki ragam budaya.

Beberapa di antaranya adalah Menjalan Pemimpin, tradisi yang dimaksudkan untuk halal bihalal antara rakyat dengan pemimpinnya dengan cara diarak keliling kampung. Tujuannya ingin menunjukkan keadaan desa dan warganya pada para pemimpin.

Baca juga: Pesona Desa Wisata Tepus di Gunungkidul, Pegunungan hingga Pantai

Lalu, ada juga Kenduri Seko. Upacara ini dilaksanakan tiga tahun sekali untuk melantik Depati Ninik Mamak.

Dalam upacara Kenduri Seko dilakukan serah terima jabatan dari pemangku adat lama pada pemangku adat yang baru.

Caranya dengan menyerahkan alat pusaka di desa berupa Alquran yang ditulis tangan oleh nenek moyang yang pertama kali tinggal di Desa Pentagen.

Baca juga: Desa Wisata Sudaji, Desa Tua yang Punya Tempat Healing di Bali

Desa Wisata Pentagen juga memiliki produk ekonomi kreatif mulai dari kuliner, fesyen, dan kriya.

Kulinernya seperti Gulai Dayek, Sambal Lokan, Keripik Ubi Ungu, Rebung Tumbuk, serta kopi khas Kerinci.

"Kami sudah meninjau produk-produk ekonomi kreatif. Kami siap memberikan pendampingan dari segi pelatihan pemasaran dan juga pembiayaan."

"Harapannya ini dapat menghadirkan sebuah solusi yang berkelanjutan," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com