YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Yogyakarta atau Jogja kini punya tujuan wisata kuliner baru berupa Resto dan Galeri “Poenakawan” di Jalan Ahmad Dahlan, tak jauh dari perempatan titik nol Yogyakarta yang diresmikan Kamis (15/09/2022) petang.
Istimewanya resto ini, selain menyediakan makanan-makanan khas Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, seperti sayur lodeh, juga memiliki sudut dengan galeri khusus yang memajang secara tetap berbagai tosan aji berupa keris, pedang dan senjata tradisional.
"Selain untuk wisata kuliner, juga galeri di resto ini bisa dijadikan tempat edukasi mengenal keris,” kata Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, putri sulung Sultan Yogyakarta Hamengku Buwono X, pada peresmian Kamis malam.
Baca juga: 34 Wisata Yogyakarta yang Pas Dikunjungi Saat Libur Panjang
Resto dan Galeri Poenakawan yang menempati bangunan cagar budaya, kantor Wali Kota Yogyakarta pertama pasca kemerdekaan (sekitar 1945-1960-an) ini masih akan dilengkapi dengan berbagai ragam keris dari berbagai daerah di Tanah Air.
Resto dan Galeri yang ditata asri, namun tetap mempertahankan arsitektur rumah lama era kemerdekaan Republik Indonesia ini, dikelola dan dikembangkan dengan kerjasama GKR Mangkubumi dan advokat dan konsultan hukum Yogyakarta, Irsyad Thamrin.
Dalam obrolan pascadiresmikan, Gusti Mangkubumi bahkan mengungkapkan, sebenarnya wisata tosan aji di Yogyakarta ini bisa dilengkapi lagi andai saja di sekitar Alun-alun Utara Yogyakarta bisa direvitalisasi dan dilengkapi dengan besalen-besalen atau tempat pembuatan perlengkapan keris.
Baca juga: 16 Tempat Wisata di Yogyakarta dengan Pemandangan Alam yang Indah
Namun, kata Gusti Mangkubumi, tempat ini masih banyak ditempati usaha-usaha rumah makan, serta usaha lain yang dikelola oleh pihak dari luar kraton dan tidak mudah untuk menertibkannya.
Bahkan, untuk menertibkan kawasan Malioboro, yang kini tertata apik dan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk bercengkerama itupun, memakan waktu yang panjang.
“Dua tahun untuk menertibkannya,” ungkap Gusti Mangkubumi, tentang revitalisasi Malioboro, termasuk menyediakan dua lokasi khusus bagi pedagang-pedagang kakilima yang dulu memenuhi trotoar sepanjang Malioboro.
Sementara pengacara Irsyad Thamrin, yang mula-mula memiliki gagasan untuk mengembangkan galeri ini, pada masa datang akan mengisi Galeri Poenakawan ini dengan di antaranya mengundang teman-teman Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) atau para pelestari tosan aji lainnya untuk berpameran secara berkala di lokasi cagar budaya yang tertata asri ini.
Kalau Gusti Mangkubumi dikenal giat menata berbagai tempat di Yogyakarta sehingga layak dijadikan tempat tujuan wisata, seperti kawasan di sepanjang pertokoan Malioboro– salah satu ikon jalan-jalan di Yogyakarta– maka pengacara Irsyad Thamrin oleh kalangan pencinta tosan aji di Yogyakarta, juga dikenal karena koleksinya.
“Galeri ini hanya menyajikan sebagian saja dari berbagai ragam keris,” kata Irsyad Thamrin, yang mengatakan akan mengembangkan koleksi di Galeri Poenakawan dengan berbagai keris Nusantara yang lain, tak hanya keris-keris Yogyakarta.
Baca juga: 9 Tempat Wisata di Yogyakarta yang Instagramable, Tebing hingga Pantai
Resto dan Galeri ini terbuka untuk umum dengan menu makanan khas Yogyakarta tidak hanya sayur lodeh, tetapi juga makanan-makanan khas Yogyakarta lainnya yang terjangkau masyarakat umum.
Bahkan menurut ukuran kantong wisatawan lokal, misalnya, resto ini terhitung murah.
Setelah menyantap menu khas Yogyakarta, para pengunjung bisa bebas berfoto di bangunan cagar budaya yang asri dan antik, serta bebas berswafoto di galeri yang etalasenya dihiasi berbagai ragam pernik tosan aji dan perabot-perabot klasik khas seperti di berbagai bangunan kuno lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram