Masruroh berharap, acara ini dapat membangkitkan kembali MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran), khususnya industri terkait sektor pernikahan yang sudah dua tahun ini terpuruk.
"Vendor-vendor, tenaga kerja di bidang ekonomi kreatif yang terkait dengan pernikahan, baik itu florist (penjual bunga) kemudian wedding organizer (penyelenggara pernikahan) di daerah, tidak punya kesempatan untuk bekerja. Maka sekarang kita bangkitkan dengan DWP Annual Congress," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa dampak dari acara ini akan dirasakan oleh industri pernikahan secara keseluruhan di Indonesia.
"Jadi yang kita datangkan ada 35 speakers (pembicara) dari 15 negara yang hadir. Kita akan optimalkan dengan mengundang wedding organizers Indonesia, vendor-vendor baik dari Bali terutama dan dari kota-kota lain untuk bertemu menjalin networking," terangnya.
Baca juga:
Senada, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga berharap agar acara ini dapat menggiatkan perekonomian lokal, termasuk penyedia layanan yang berhubungan dengan pernikahan.
"Banyak potensinya dan karena sudah lama menunggu, dua tahun, tujuan kongres ini adalah meningkatkan kepercayaan kepada MICE kembali dan kita sudah siap menyelenggarakan MICE," jelasnya.
Tidak hanya itu, menurutnya, acara ini juga penting dalam memasarkan Bali dan destinasi lainnya sebagai destinasi mewah (luxury destination), sekaligus membuka peluang kerja sama investasi dan multiplier effect terkait penyelenggaraan pernikahan.
"Saya titip para pelaku wedding (pernikahan) yang UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) bisa dilibatkan," katanya.
Baca juga: Motif Batik yang Boleh Dipakai dan yang Dilarang untuk Pernikahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.