Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Bingung, Ini Perbedaan Kereta Ekonomi C dan CA

Kompas.com - Diperbarui 24/12/2023, 12:51 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta api (KA) jarak jauh reguler memiliki beberapa kelas, yaitu Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi. Dari kelas tersebut, terdapat subkelas tertentu seperti C dan CA untuk KA Ekonomi. 

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero), Joni Martinus, menjelaskan bahwa meski terdapat perbedaan pada kode huruf, fasilitas kereta yang diterima tetap sama.

Baca juga:

"Ekonomi ada subkelas CA, C, P, Q, S, dan Z. Jadi kalau penumpang mengeklik Kelas Ekonomi nanti muncul yang namanya subclass tadi. Kode CA tarif batas atas, subkelas S itu paling rendah, dan Z itu harga promo," ujar Joni saat ditemui Kompas.com di JCC, Jakarta, Minggu (18/09/2022).

Artinya, kata dia, subkelas lebih kepada pengkodean pada tanda gerbong satu kelas kereta, dengan merujuk pada variasi tarif.

Baca juga: Bagaimana Pilih Kursi Kereta Api agar Tak Hadap Mundur?

Perbedaan KA Ekonomi C dan CA

Ia mengatakan, perbedaan dari subkelas tersebut hanya dari segi harga, sedangkan fasilitas yang didapatkan tidak ada bedanya.

Pembagian subkelas sengaja dilakukan oleh internal PT KAI agar terdapat variasi tarif dan penumpang bisa lebih fleksibel dalam memilih kursi. 

Dalam suatu perjalanan, kata Joni, penerapan subkelas tidak selalu sama di setiap kereta api. Bisa jadi di satu kelas hanya ada satu subkelas, sedangkan di kelas lainnya ada beberapa sub kelas.

Baca juga: Bayar Tiket Kereta Api via KAIPay di KAI Access, Ini Caranya

Sebagai contoh, Kompas.com melihat salah satu layanan penyedia tiket kereta online, dengan rute Jakarta-Yogyakarta yang berangkat pada Senin (26/9/2022).

Kereta Fajar Utama YK Ekonomi (CA) yang berangkat pukul 06.45 WIB, tarifnya mulai Rp 290.000 per kursi. 

Pada waktu yang sama, terdapat dua variasi subkelas Ekonomi dengan kereta yang sama namun harganya berbeda. Fajar Utama YK Ekonomi (C) Rp 270.000, dan Fajar Utama YK Ekonomi (P) Rp 250.000. 

Baca juga: 4 Kelas Kereta Api, Perbedaan Kelas Ekonomi, Bisnis, Eksekutif, dan Premium

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Ilustrasi kereta api ekonomi Pasar Senen-Solo Balapan.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Ilustrasi kereta api ekonomi Pasar Senen-Solo Balapan.

Joni menerangkan, dengan variasi harga ini, penumpang bisa memiliki lebih banyak pilihan.

"Biasanya bisa pemesanan H-30 hari sekarang, jadi kalau pelanggan pesan dari jauh-jauh hari, tentu mereka akan lebih banyak pilihan. Jadi kami mendorong pelanggan untuk memesan lebih awal," tutur dia.

Menurutnya, hal ini karena jika calon penumpang melakukan pemesanan mendekati hari keberangkatan, tentu pilihan subkelas akan semakin sedikit.

Baca juga: Kereta Panoramic Pertama di Indonesia, Kapan Mulai Beroperasi?

Harga tiket subkelas ditentukan posisi gerbong dan kursi

Dilansir dari Kompas.com (12/13/2019), Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa menyampaikan ada beberapa faktor yang menentukan harga tiket subkelas.

"Jika gerbong di tengah biasanya akan lebih mahal dari gerbong di belakang. Terus kalau subkelas yang lebih dekat gerbong restorasi atau kereta makan itu harganya juga lebih mahal," kata Eva.

Baca juga:

Posisi tempat duduk yang berada dekat pintu juga menentukan harga tiket kereta api.

Misalnya, subkelas termahal baik dari Kelas Eksekutif, Bisnis, maupun Ekonomi, akan berada di tengah gerbong atau jauh dari pintu. Sedangkan subkelas termurah biasanya di dekat pintu.

Hal ini lantaran gerbong tengah kereta umumnya memiliki guncangan lebih halus karena kursi tidak berada di atas rangkaian roda kereta, sehingga penumpang juga akan merasa lebih nyaman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com