Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virtual Tourism Diperlukan untuk Gaet Pasar Wisata Halal di Indonesia

Kompas.com - 24/09/2022, 08:08 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum Perhimpunan Saudagar Muslimah (PERSAMI) Siti Nur Azizah memaparkan pentingnya kontribusi virtual tourism (wisata virtual) yang selama pandemi ini melesat keberadaannya sebagai sarana promosi sekaligus informasi suatu destinasi wisata.

"Wisatawan dalam konteks wisata halal membutuhkan kontribusi dari virtual tourism, guna memastikan kenyamanan saat mereka menikmati pariwisata di Indonesia," kata Siti Nur dalam acara Road to World Tourism Day: Rethinking Tourism, secara online, Jumat (23/9/2022)

Ia melanjutkan, wisatawan konteks wisata halal perlu memastikan, baik dari sisi atraksi, sarana dan juga dukungan fasilitas lainnya.

Baca juga:

Sebab, wisata virtual berpotensi membuka akses kepada masyarakat untuk melihat kondisi suatu tempat wisata, tanpa harus berada langsung di sana.

Wisata halal bukan menghalalkan tempat wisata

Siti menuturkan, banyaknya mispersepsi bila membahas seputar wisata halal yang menganggap wisata halal berarti menghalalkan suatu tempat wisata atau memaksa tempat wisata menjadi religius.

Namun sebenarnya konsep wisata halal ini ada pada layanannya, seperti penyediaan makanan halal, hotel-hotel yang memiliki standar kehalalan, serta terkait kesehatan dan juga kebersihan.

"Ini terkait dengan kebutuhan yang bisa menunjang wisatawan saat melakukan wisata, seperti tempat ibadah, arah kilat, hingga penyediaan makanan dan minuman yang halal," ujarnya.

Ilustrasi Masjid Cheng Hoo, SurabayaDok. Shutterstock Ilustrasi Masjid Cheng Hoo, Surabaya

Informasi tersebutlah yang bisa diangkat dalam wisata virtual guna memberi gambaran kepada wisatawan sebelum melakukan kunjungan ke destinasi wisata.

Adapun wisata halal ini dianggap sebagai pasar menjanjikan, apalagi pascanaiknya peringkat Indonesia ke posisi dua sebagai destinasi wisata halal atau ramah muslim terbaik dari 138 negara di dunia.

Baca juga: Thailand Semakin Ramah Muslim, Ada Aplikasi Cari Resto Halal

"Berdasarkan catatan Global Islamic Economy Report tahun 2019, pengeluaran wisatawan muslim untuk makanan dan minuman halal, belanja kosmetik halal serta wisata ramah muslim dan gaya hidup halal, mencapai 2,02 triliun dollar AS, ini adalah peluang pasar," terangnya.

Lewat tur virtual ini, wisatawan yang menjadi target bisa mendapat gambaran dan informasi, di mana restoran yang menyajikan makanan halal, hingga informasi hotel yang menyediakan fasilitas bagi muslim.

Baca juga: Sandiaga Bertemu Ketum PP Muhammadiyah, Bahas Wisata Halal

Oleh karena itu, hal yang diperlukan ialah dengan melakukan inovasi, dan adaptasi melalui pelaksanaan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) dengan konsep halal untuk para pelaku perjalanan wisata halal,

"Perlu kolaborasi untuk mempersiapkan berbagai kelengkapan yang diperlukan guna mengembangkan potensi wisata halal Indonesia, mulai dari regulasi, sumber daya manusia, atraksi hingga fasilitas pendukung," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com