Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai di Gunungkidul Makan Korban Lagi, Ini Tips Aman Saat Berkunjung

Kompas.com - 26/09/2022, 12:01 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kawasan pantai di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu favorit wisatawan.

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diketahui agar wisatawan tetap aman sewaktu berkunjung.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, pengunjung diharapkan mematuhi imbauan SAR baik secara langsung melalui pengeras suara, maupun petugas yang berkeliling.

Baca juga: Detik-detik Guru Besar UGM Tewas Terseret Ombak Pantai Gunungkidul Saat Foto Bersama

Selain melalui pengeras suara, imbauan juga bisa dilihat melalui rambu yang sudah dipasang petugas. Pengunjung dilarang melanggar rambu itu.

"Patuhi SAR yang bertugas, jika diingatkan ya dipatuhi. Seringkali pengunjung diingatkan malah tidak mau mendengar, dan terjadi kecelakaan laut," kata Suris kepada Kompas.com melalui telepon Senin (26/9/2022).

Dikatakannya, imbauan petugas ini tidak asal karena berdasarkan informasi dari BMKG ataupun laman info cuaca mengenai ketinggian gelombang.

Waspada rip current pantai-pantai Gunungkidul

Selain gelombang, wisatawan juga diingatkan mengenai adanya rip current atau arus balik yang terkonsentrasi di jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah.

Rip current hampir ada di setiap titik pantai-pantai Gunungkidul. Hanya besar-kecilnya arus yang berbeda.

Baca juga: Pantai Widodaren Gunungkidul, Tawarkan Panorama Bukit dan Pasir Putih

"Berbeda dengan Kabupaten Bantul arus baliknya berubah. Di Gunungkidul karena terdiri dari batu karang, sehingga (arusnya) menetap," kata Suris.

Untuk itu, Suris mengimbau kepada wisatawan untuk tidak mengabaikan peringatan dari petugas SAR saat berkunjung.

Ilustrasi pertemuan dua arus susur pantai saat terjadi boleran atau rip current yang terjadi di pantai.Facebook: Aditya Wahyudin Ilustrasi pertemuan dua arus susur pantai saat terjadi boleran atau rip current yang terjadi di pantai.

"Boleh bermain air, tetapi tetap waspada dan ikut imbauan petugas," kata dia.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono menambahkan pihaknya seringkali mengingatkan pengunjung, namun sering diabaikan.

Baca juga: 5 Tempat Nikmati Sunset di Gunungkidul, Ada Pantai Wediombo

"Kadang wisatawan ketika diingatkan jawabannya unik. 'Saya berkunjung ke pantai untuk bermain air mosok gak boleh'," kata Marjono menirukan ucapan wisatawan.

Guru Besar UGM tewas terseret ombak

Baru-baru ini, pantai di Gunungkidul kembali memakan korban. Dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/9/2022), Guru Besar UGM Samekto Wibowo tewas terseret ombak.

Peristiwa itu terjadi di Pantai Pulang Sawal, Kabupaten Gunungkidul pada Hari Sabtu (24/9/2022).

Ilustrasi tenggelam. Guru besar UGM tewas usai terseret ombak di Pantai Pulang Sawal, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (24/9/2022).SHUTTERSTOCK/Dudarev Mikhail Ilustrasi tenggelam. Guru besar UGM tewas usai terseret ombak di Pantai Pulang Sawal, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (24/9/2022).

Saat itu, ia dan rombongan sedang berfoto di bawah tebing sisi kanan Pantai Pulang Sawal. Petugas SAR pun sudah mengingatkan agar mereka menepi, tetapi tidak dihiraukan.

Baca juga: Reuni Berubah Duka, Guru Besar UGM Meninggal Terseret Ombak Pantai Pulang Sawal

Padahal, saat itu pantai selatan Jawa sedang mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian 4 sampai 6 meter.

Gelombang besar pun menghantam dan membuat korban terseret sampai ke tengah. Meski sudah diselamatkan, korban meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas Tepus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com