Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tempat yang Menjadi Saksi Bisu Peristiwa G30S

Kompas.com - 29/09/2022, 10:46 WIB
Viona Pricilla,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

3. Museum Jenderal Besar AH Nasution

Museum Jenderal Besar AH Nasution dulunya merupakan rumah pribadi sang jenderal sejak menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 1949.

Rumah ini menjadi saksi bisu upaya penculikan dan pembunuhan yang diupayakan oleh pasukan Tjakrabirawa terhadap Jenderal AH Nasution.

Menurut Asosiasi Museum Indonesia, AH Nasution menempati rumah ini sejak 1949, hingga meninggal dunia pada 6 September 2000.

Keluarga Nasution kemudian pindah rumah pada Juli 2008. Saat itu, rumah mulai direnoviasi untuk dijadikan museum.

Pada 8 Desember 2008, museum tersebut diresmikan oleh Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal kelahiran sang jenderal.

Baca juga: Keliling Saksi Bisu G30S/PKI, Ada Museum yang Dulu Rumah Pahlawan Revolusi

Dilansir dari Kompas.com (27/09/2020), dalam museum ini, terdapat foto-foto dan diorama atau reka adegan berbentuk patung, yang mengilustrasikan bagaimana kejadian tersebut terjadi.

Diorama yang ditampilkan mulai dari bagaimana pasukan Tjakrabirawa menodongkan pistolnya, penangkapan sang ajudan, Letnan Satu Pierre Tendean, hingga bagaimana sang jenderal berupaya kabur.

Bahkan, lubang-lubang bekas tembakan juga masih bisa ditemukan di area kamar Jenderal Besar AH Nasution.

Pengunjung dapat mengunjungi museum ini dari Selasa-Minggu, pukul 08.00-16.00 WIB secara gratis. Lokasi museum ini ada di Jalan Teuku Umar No.40, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

4. Museum Sasmitaloka Ahmad Yani

Museum Sasmita Loka Ahmad Yani berlokasi di Jalan Lembang No.58, Jakarta Pusat. Museum merupakan bekas kediaman pribadi Jenderal Ahmad Yani.

Menurut Asosiasi Museum Indonesia, sebelumnya, tempat ini merupakan rumah tinggal pejabat maskapai swasta Belanda atau Eropa. Kemudian, pada tahun 1950-an, tempat ini dikelola oleh Dinas Perumahan Tentara dan menjadi tempat tinggal Jenderal Ahmad Yani.

Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani, salah satu lokasi saksi bisu peristiwa G30S.NaidNdeso/Commons.wikimedia.org Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani, salah satu lokasi saksi bisu peristiwa G30S.

Tempat tinggal ini pun merupakan saksi bisu kejamnya penculikan dan pembunuhan sang jenderal pada 30 September 1965. Untuk mengenang peristiwa tersebut, rumah ini dikelola menjadi museum dan diresmikan setahun setelahnya, yakni 1 Oktober 1966.

Dilansir dari Kompas.com (28/09/2020), sengaja tidak dilakukan banyak perubahan pada museum ini dan tampilannya masih cukup sama dengan bentuk asli rumah sang jenderal. 

Pengunjung akan disambut dengan patung Jenderal Ahmad Yani di depan museum, sebelum akhirnya masuk ke dalam museum tersebut yang merupakan bekas rumah sang jenderal.

Baca juga: Museum Ahmad Yani, Saksi Bisu Perjalanan Sang Jenderal Korban G30S/PKI

Di dalam, tersimpan beberapa barang pribadi atau yang berkaitan dengan Jenderal Ahmad Yani, seperti senjata otomatis Thompson Cakrabirawa yang menewaskannya, lengkap dengan sisa pelurunya, serta beberapa senjata yang digunakan pada peristiwa tersebut untuk menembak tokoh lainnya.

Pengunjung dapat mengunjungi museum ini pada Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00 WIB secara gratis. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com