Melihat Fasilitas Kereta Api Priority yang Mewah dan Modern

Fasilitas KA Priority

Hal istimewa lainnya, terdapat mini bar dengan kursi dan meja di bagian belakang atau depan kursi penumpang. Penumpang bisa sepuasnya menikmati aneka makanan ringan dan minuman, seperti snack, roti, teh, dan kopi.

Selain itu, terdapat toilet yang berdesain mewah. Toilet kering yang disediakan juga memiliki wastafel lengkap dengan kaca besar, pengering, kloset duduk, serta pancuran air.

Baca juga:

• Intip Fasilitas Kereta Wisata Mewah, Satu Gerbong Rp 42 Juta
• 8 Jenis Kereta Wisata: Fasilitas, Harga, dan Kapasitasnya

Kemudian, berbeda dari kereta reguler, terdapat kru kabin eksklusif yang akan bertugas melayani penumpang secara khusus di gerbong KA Priority. 

Cara memesan tiket KA Priority

KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Aktivitas Pramugari kereta api wisata priority sesaat sebelum keberangkatan dari Jakarta menuju Jogjakarta di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (4/8/2017). Kereta wisata kelas priority ini memiliki fasilitas antara lain Audio Visual On Demain (AVOD) di setiap kursi penumpang, Mini Bar, TV 52 Inch, Crew Khusus, Toilet Khusus dan Kursi yang lebih nyaman dari kelas eksekutif, harga tiket mulai dari Rp 750.000 sudah termasuk jasa restorasi 1x makan dan minum.

Bagi penumpang yang ingin memesan kursi perseorangan, bisa memesannya melalui aplikasi KAI Access, maupun platform online lainnya, seperti tiket.com atau Traveloka. Sayangnya, KA Priority hanya melayani rute tertentu dengan jadwal terbatas. 

Beberapa tujuannya yaitu Gambir - Surabaya Gubeng pergi-pulang (PP), Bandung – Surabaya Gubeng PP, Gambir - Bandung PP, Gambir – Surabaya Pasarturi PP, dan Gambir – Solo Balapan PP.

Keretanya yaitu KA Argo Parahyangan Priority, KA Mutiara Selatan Priority, KA Argo Dwipangga Tambahan Priority, dan KA Sembrani Tambahan Priority.

Baca juga:

• 3 Cara Pesan Kereta Wisata, Bisa Langsung atau Lewat Telepon
• 3 Tempat Wisata yang Cocok Dikunjungi Saat Hari Kereta Api Nasional
• Stasiun Samarang NIS, Stasiun Kereta Api Pertama Indonesia yang Hilang