PANDEMI Covid-19 membawa dampak buruk untuk hampir semua kalangan, tidak terkecuali para Gen Z Indonesia. Dampak pandemi, usia muda yang harusnya dipakai bereksplorasi, tiba-tiba dipaksa untuk mengisolasi diri.
Hasil survei Inventure-Alvara yang dilakukan pada 2020-2021 menunjukan Gen Z mempunyai tingkat stres lebih tinggi dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.
Tingkat stres yang tinggi tersebut dipengaruhi kondisi yang penuh ketidakpastian selama pandemi. Anak muda Indonesia mengkhawatirkan masa depan karir, keuangan, dan keluarga mereka.
Salah satu solusi yang diterapkan Gen Z untuk menghadapi stres adalah dengan healing.
Istilah ‘healing’ digunakan oleh Gen Z Indonesia untuk mengekspresikan pemulihan atau kegiatan memulihkan dari kepenatan hidup. Salah satu bentuk healing para Gen Z adalah dengan traveling.
Tahun 2022 menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh kelompok anak muda Indonesia karena pandemi dinilai sudah mereda, vaksin sudah merata, dan aturan protokol kesehatan sudah dilonggarkan. Artinya kegiatan berwisata sudah bisa lebih bebas dilakukan.
Euforia para Gen Z Indonesia untuk berwisata begitu besar. Hampir dua tahun terisolasi, traveling seakan menjadi simbol kemerdekaan.
Bagaimana para Gen Z menghadapi kebiasan traveling di era pascapandemi ini?
Lebih hebat lagi, 23 persen Gen Z berkeinginan melakukan perjalanan internasional dalam waktu dekat!
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.