Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Sembung di Yogyakarta, Lestarikan Budaya dengan Belajar Membatik

Kompas.com - 02/10/2022, 20:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sembung Batik, berdiri sejak 2008

Menurut Bayu, membatik bukan hanya sekedar proses pembuatan di suatu kain, tetapi sebagai perjalanan hidup. 

Sejak didirikan pada 2008, ia telah mempelajari seluk-beluk dunia perbatikan dan melihat pertumbuhan batik yang positif. 

"Kami dari 2008, mulai berkecimpung di dunia batik. Kebetulan momennya 2009 UNESCO mengesahkan batik sebagai warisan budaya non-benda Indonesia. Dari situ, batik mulai bergejolak," tutur dia. 

Baca juga: Hari Batik Nasional, Ini 7 Kampung Tempat Belanja dan Belajar Batik

Oleh karena itu, Bayu bertekad untuk terus menyebarluaskan batik sampai ke seluruh dunia. Ia dan warga sekitar pun tak lupa aktif mempromosikan motif batik khas Kulon Progo yang berbentuk seperti angka delapan atau disebut dengan motif Geblek Renteng. 

Ingin terus majukan budaya batik

Hingga kini, selain menerima order batik sesuai pesanan dalam jumlah kecil maupun besar, Batik Sembung juga menerima permintaan workshop, wisata batik, atau study tour. 

Tak hanya itu, kata Bayu, Batik Sembung juga memiliki media sosial yang cukup aktif, untuk memberikan informasi terkait proses membatik.

Contoh produksi batik yang mencampurkan motif klasik dan abstrak, yang dibuat oleh Batik Sembung di Kulon Progo, Yogyakarta. Instagram/@sembung_batik Contoh produksi batik yang mencampurkan motif klasik dan abstrak, yang dibuat oleh Batik Sembung di Kulon Progo, Yogyakarta.

Hal tersebut ia lakukan untuk membantu masyarakat yang ingin belajar membatik, namun belum berkesempatan untuk datang secara langsung. 

Baca juga: Batik Lasem Disiapkan Jadi Suvenir TWG G20

Apalagi, menurutnya, untuk bisa membatik, seseorang sebaiknya harus menyukai atau tertarik terlebih dahulu. 

"Jadi kami beri kemudahan untuk teman-teman yang baru mau mempelajari. Kalau udah tau step-nya seperti itu, mau ke arah batik kontemporer, abstrak, atau lainnya, enggak masalah. Yang penting suka dulu, tertarik dulu, baru praktik," pesan dia. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Lebih lanjut, ia berharap ke depannya agar busana batik bisa lebih sering digunakan, tidak hanya saat acara-acara formal. Bayu berpesan agar masyarakat tidak mengerdilkan batik, sebab budaya ini merupakan warisan berharga yang diakui UNESCO. 

"Jangan mengkerdilkan batik. Dengan pemerintah pun sangat antusias, apalagi kita anak muda, kok enggak mau berkecimpung di batik, sangat-sangat rugi lah menurut saya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com