Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulang Tahun Kota Yogyakarta 7 Oktober, Simak Rangkaian Acaranya

Kompas.com - 03/10/2022, 12:05 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Kegiatan diawali dengan peluncuran logo HUT ke-266 Kota Yogyakarta pada Sabtu (1/10/2022) di Jakarta dan kawasan Kleringan Yogyakarta. Peluncuran logo di Jakarta itu bersamaan dengan Kota Yogyakarta mengisi kegiatan Pesona Nusantara dari DIY.

Selanjutnya, ada kegiatan bersepeda YoGowes pada Minggu (2/10/2022). Dilanjutkan dengan karnaval pelajar TK, SD, dan SMP pada 3-6 Oktober 2022.

Kemudian, pada Selasa (4/10/2022), terdapat kegiatan seni budaya Sekar Rinonce dan Malioboro seribu kelir. Ada juga pameran UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) Sekati ing Mall pada 5-10 Oktober 2022 di Galeria Mall, Malioboro Mall, dan Lippo Mall.

Baca juga: 7 Pantai di Yogyakarta untuk Melihat Sunset

Di samping itu, ada kegiatan Rumaket (ruang masyarakat bertemu) yang menampilkan pelaku seni budaya dan pentas band pada Rabu (5/10/2022) di Malioboro.

Ada juga peluncuran Mall Pelayanan Publik pada Kamis (6/10/2022) di Balai Kota Yogyakarta, dan Gebyar Pameran Foto dan Keris di XT Square pada 6-9 Oktober 2022.

Sementara itu, puncak peringatan HUT ke-266 Kota Yogyakarta dirayakan melalui Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta pada Jumat (7/10/2022).

Peringatan ulang tahun ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Mandiri Fashion Day di Pasar Beringharjo pada Sabtu (8/10/2022), serta Malioboro Night Coffee di Jalan Jenderal Sudirman pada 8-9 Oktober.

“Kegiatan Yogya Mandiri Fashion Day menampilkan fesyen show yang dilakukan oleh para komunitas pasar seperti pedagang, buruh gendong dan sebagainya,” tutur Kris. 

Baca juga: 10 Tempat Wisata Malam di Yogyakarta, Banyak Spot Instagramable

Rangkaian kegiatan pun ditutup dengan acara Malam Apresiasi HUT ke-266 Kota Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta.

Sejarah terbentuknya Kota Yogyakarta

Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755, seperti dikutip laman Pemerintah Kota Yogyakarta

Bangunan bastion pada bagian pojok Benteng Baluweri Keraton Yogyakarta.kebudayaan.jogjakota.go.id Bangunan bastion pada bagian pojok Benteng Baluweri Keraton Yogyakarta.

Perjanjian itu ditandatangani pihak Belanda di bawah tanda tangan Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel. Isinya, Negara Mataram dibagi dua, setengah masih menjadi Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak Pangeran Mangkubumi.

Dalam perjanjian itu pula, Pengeran Mangkubumi diakui menjadi Raja atas setengah daerah Pedalaman Kerajaan Jawa dengan Gelar Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah.

Setelah perjanjian itu, Pengeran Mangkubum yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I segera menetapkan bahwa daerah Mataram diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat dan beribukota di Ngayogyakarta (Yogyakarta). Ketetapan ini diumumkan pada 13 Maret 1755.

Baca juga: Santap Kuliner Sambil Nikmati Keindahan Yogyakarta di Obelix Hills

Tempat yang dipilih menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan ini adalah hutan yang disebut Beringin. Setelah penetapan diumumkan, Sultan Hamengku Buwono segera memerintahkan kepada rakyat membabad hutan untuk didirikan Kraton.

Setahun kemudian, Sultan Hamengku Buwono I berkenan memasuki Istana Baru sebagai peresmiannya.

Dengan demikian, berdirilah Negari Ngayogyakarta Hadiningrat, atau kota Yogyakarta, dengan peresmian pada 7 Oktober 1756.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com