KOMPAS.com - Konsep wisata luar ruang (outdoor) atau alam menjadi yang paling diminati oleh para wisatawan ketika berpelesir ke Jawa Tengah.
Tren itu rupanya cukup dipengaruhi dari kebiasaan masyarakat selama pandemi Covid-19.
"Tren wisata sekarang ini lebih banyak alam dan Jawa Tengah punya daya tarik wisata kaitannya dengan health (kesehatan) and wellness (kebugaran)," ujar Asesor Lembaga Sertifikasi Pariwisata Jateng, Trenggono, seperti dikutip dari Tribun Jateng.
Baca juga: 15 Wisata Tawangmangu, Wisata Alam hingga Kulineran
Ia menambahkan, daya tarik wisata outdoor bisa didapatkan dari destinasi seperti desa-desa wisata, di mana masing-masingnya memiliki keunggulan berkaitan dengan produk kesehatan.
Selain itu, desa-desa wisata juga memiliki sisi edukasi yang juga bermanfaat bagi wisatawan.
Trenggono mencontohkan desa wisata berbasis jamu di Sukoarjo dan adanya Balai Besar Penelitian dan Pengobatan Tanaman Obat Tradisional di Tawangmangu.
Selain itu, ada pula Kampung Jamu Wonolopo di Semarang juga populer dengan minuman jamu.
"Jadi tidak hanya dinikmati, tetapi jadi wisata edukasi," ucap dia.
Baca juga: 4 Tempat Wisata Herbal di Tawangmangu, Ada Rumah Atsiri
Oleh karena itu, ia mengatakan para pelaku wisata juga harus bisa menyesuaikan diri sesuai dengan pasar yang sedang ramai saat ini.
Selain pasar kesehatan dan kebugaran, tren lainnya adalah wisatawan kelompok muda.
Kelompok muda dikatakan sebagai kelompok pasar yang relatif punya kekuatan finansial lebih dan memiliki daya tahan tubuh lebih untuk menjelajah.
"Tiga hal itu harus kita bidik dan teman-teman pelaku (pariwisata) harus menyiapkan destinasi yang sesuai market tersbeut," kata Trenggono.
Tak hanya wisata alam, saat ini wisata kuliner juga semakin digandrungi.
Ketua Panitia Bursa Wisata Indonesia (BWI) 7 sekaligus Ketua DPC Solo Raya Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jateng, Andri Ridya Putra mengatakan, selama pandemi, banyak orang tertahan di rumah tanpa bisa melakukan wisata kuliner. Oleh karena itu, setelah pandemi mereda, minat terhadap wisata kuliner kembali bangkit.
Mereka yang menggemari wisata alam dan kuliner, kata dia, umumnya adalah kelompok muda dan keluarga.
"Jadi mereka sudah bosan dengan wisata indoor. Di Tawangmangu ada wisata menggunakan jip, itu (juga) lagi tren," ujarnya.
Baca juga: 10 Wisata di Kota dan Kabupaten Semarang, Danau sampai Air Terjun
Andri menyebut, pesanan terhadap wisata luar ruang mulai meningkat, bahkan beberapa di antaranya memesan untuk akhir tahun.
"Kegiatan outdoor banyak permintaan, booking sudah mulai jalan," tambahnya.
Ia memperkirakan, persentase pemulihan kunjungan wisata di Jateng sudah berada di atas 50 persen.
Baca juga: 25 Tempat Wisata di Semarang, Mulai dari Alam Sampai Sejarah
Beberapa pelaku wisata juga sudah mulai kesulitan mengatur agenda dan pesanan.
"Ini menunjukkan pemulihan. Jateng sudah membaik, di atas 50 persen dari dua tahun belakangan. Ini sudah mulai ramai," tutur Andri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram