Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Wisata Jawa Tengah, Alam dan Kuliner Paling Digemari

Kompas.com - 10/10/2022, 12:49 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Konsep wisata luar ruang (outdoor) atau alam menjadi yang paling diminati oleh para wisatawan ketika berpelesir ke Jawa Tengah.

Tren itu rupanya cukup dipengaruhi dari kebiasaan masyarakat selama pandemi Covid-19.

"Tren wisata sekarang ini lebih banyak alam dan Jawa Tengah punya daya tarik wisata kaitannya dengan health (kesehatan) and wellness (kebugaran)," ujar Asesor Lembaga Sertifikasi Pariwisata Jateng, Trenggono, seperti dikutip dari Tribun Jateng.

Baca juga: 15 Wisata Tawangmangu, Wisata Alam hingga Kulineran

Ia menambahkan, daya tarik wisata outdoor bisa didapatkan dari destinasi seperti desa-desa wisata, di mana masing-masingnya memiliki keunggulan berkaitan dengan produk kesehatan.

Selain itu, desa-desa wisata juga memiliki sisi edukasi yang juga bermanfaat bagi wisatawan.

Trenggono mencontohkan desa wisata berbasis jamu di Sukoarjo dan adanya Balai Besar Penelitian dan Pengobatan Tanaman Obat Tradisional di Tawangmangu.

Selain itu, ada pula Kampung Jamu Wonolopo di Semarang juga populer dengan minuman jamu.

"Jadi tidak hanya dinikmati, tetapi jadi wisata edukasi," ucap dia.

Baca juga: 4 Tempat Wisata Herbal di Tawangmangu, Ada Rumah Atsiri

Oleh karena itu, ia mengatakan para pelaku wisata juga harus bisa menyesuaikan diri sesuai dengan pasar yang sedang ramai saat ini.

Selain pasar kesehatan dan kebugaran, tren lainnya adalah wisatawan kelompok muda.

Kelompok muda dikatakan sebagai kelompok pasar yang relatif punya kekuatan finansial lebih dan memiliki daya tahan tubuh lebih untuk menjelajah.

"Tiga hal itu harus kita bidik dan teman-teman pelaku (pariwisata) harus menyiapkan destinasi yang sesuai market tersbeut," kata Trenggono.

Wisata kuliner banyak diminati

Tak hanya wisata alam, saat ini wisata kuliner juga semakin digandrungi.

Lumpia Semarang Gang Lombok yang berusia lebih dari satu abad tetap menjaga keasliannya. Dari kemasannya pun masih bergaya lampau dengan anyaman banmu dan logo zaman dulunya.KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Lumpia Semarang Gang Lombok yang berusia lebih dari satu abad tetap menjaga keasliannya. Dari kemasannya pun masih bergaya lampau dengan anyaman banmu dan logo zaman dulunya.

Ketua Panitia Bursa Wisata Indonesia (BWI) 7 sekaligus Ketua DPC Solo Raya Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jateng, Andri Ridya Putra mengatakan, selama pandemi, banyak orang tertahan di rumah tanpa bisa melakukan wisata kuliner. Oleh karena itu, setelah pandemi mereda, minat terhadap wisata kuliner kembali bangkit.

Mereka yang menggemari wisata alam dan kuliner, kata dia, umumnya adalah kelompok muda dan keluarga.

"Jadi mereka sudah bosan dengan wisata indoor. Di Tawangmangu ada wisata menggunakan jip, itu (juga) lagi tren," ujarnya.

Baca juga: 10 Wisata di Kota dan Kabupaten Semarang, Danau sampai Air Terjun

Andri menyebut, pesanan terhadap wisata luar ruang mulai meningkat, bahkan beberapa di antaranya memesan untuk akhir tahun.

"Kegiatan outdoor banyak permintaan, booking sudah mulai jalan," tambahnya.

Ia memperkirakan, persentase pemulihan kunjungan wisata di Jateng sudah berada di atas 50 persen.

Baca juga: 25 Tempat Wisata di Semarang, Mulai dari Alam Sampai Sejarah

Beberapa pelaku wisata juga sudah mulai kesulitan mengatur agenda dan pesanan.

"Ini menunjukkan pemulihan. Jateng sudah membaik, di atas 50 persen dari dua tahun belakangan. Ini sudah mulai ramai," tutur Andri.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com