YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beragam koleksi batik dipamerkan dalam acara Festival Batik 2022. Festival ini digelar di Jogja Expo Center (JEC) mulai tanggal 19 Oktober hingga 23 Oktober 2022.
Acara ini dibuka dengan fashion show yang menampilkan para pejabat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Kabupaten Sleman, serta Bantul sebagai model yang melenggang di atas runway.
Baca juga: 34 Wisata Yogyakarta yang Pas Dikunjungi Saat Libur Panjang
Pameran Batik ini diramaikan oleh 170 Industri Kecil dan Menengah (IKM), fashion show oleh 80 desainer, serta seminar batik yang diikuti 100 peserta.
Kepala Dinas Perindag DIY Syam Arjayanti menjelaskan bahwa kegiatan kali ini adalah bentuk implementasi Undang-undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.
Selain itu, DIY juga telah dinobatkan sebagai Jogja Kota Batik Dunia oleh World Craft Council (WCC) di Dongyang China pada 18 Oktober 2014.
"Untuk mempertahankan eksistensi tersebut dan konsekuensi setelah dinobatkannya Yogyakarta sebagai kota batik dunia, salah satunya adalah dengan terus membina dan mengembangkan produk batik," katanya, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Pameran di Keraton Yogyakarta Kisahkan Lagi Peristiwa Pasca-Geger Sepehi
Sementara itu Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji yang membacakan sambutan Gubernur DIY, Sekretaris Daerah DIY berharap, pameran batik tersebut dapat membangun semangat, membangkitkan geliat, dan meningkatkan citra batik Yogyakarta demi kesejahteraan masyarakat.
“Tentunya kita patut bangga, atas respon dunia terhadap batik Indonesia," tuturnya.
Lebih lanjut, dikatakan Aji, keistimewaan batik Yogyakarta sendiri juga kian bermakna, seiring penobatan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council/WCC) di Dongyang, China pada 18 Oktober 2014 lalu.
Baca juga: 9 Wisata Malam Yogyakarta yang Romantis dan Murah Meriah
Penghargaan tersebut diberikan, karena DIY dinilai telah memenuhi tujuh kriteria Kota Batik Dunia yang menjadi persyaratan WCC.
“Ketujuh syarat tersebut meliputi nilai historis, orisinalitas, upaya konservasi melalui regenerasi, nilai ekonomi, ramah lingkungan, reputasi internasional, dan konsistensi,” ujar Aji.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.View this post on Instagram
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.