Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara dan Aturan Berkunjung ke Museum Batik Indonesia yang Resmi Dibuka

Kompas.com - 22/10/2022, 16:31 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum Batik Indonesia berlokasi di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Dibangun sejak tahun 2014, museum yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini akhirnya soft launching dan telah resmi dibuka untuk masyarakat umum pada 12 Oktober 2022 lalu, bertepatan dengan Hari Museum Indonesia.

Adapun pendirian Museum Batik Indonesia dilatari sebagai tindak lanjut dari pencatatan Batik Indonesia ke dalam UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, tanggal 2 Oktober 2009.

Baca juga:

"Karena Batik Indonesia masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, pemerintah merasa perlu mendirikan Museum Batik Indonesia sebagai lembaga untuk mewariskan pengetahuan seputar batik," kata Koordinator Museum Indonesia Archangela yang memandu Kompas.com, Jumat (21/10/2022).

Terdapat sekitar 860 koleksi kain batik dari seluruh wilayah Indonesia yang dipamerkan dalam tujuh ruang berbeda.

Ketujuh ruang tersebut ialah Ruang Sejarah Batik Nusantara, Ruang Khazanah Batik Nusantara, Ruang Teknik Pembuatan Batik, Ruang Penggunaan Batik secara Tradisional, Ruang Perkembangan Batik, Galeri Kemasyuran dan Ruang Kesimpulan.

Megahnya busana dodot ala raja dan ratu JawaKOMPAS.com/Wasti Samaria Simangunsong Megahnya busana dodot ala raja dan ratu Jawa

Koleksi kain batik tersusun apik. Bahkan beberapa di antaranya dikenakan pada manekin untuk memperagakan bagaimana pemakaian busana batik yang benar.

Seperti dua buah manekin pada ujung Ruang Kesimpulan yang mengenakan satu setelan lengkap dodot nan megah khas raja dan ratu Jawa.

Menariknya, museum ini juga menyimpan kain serupa batik yang dibuat dengan teknik merintang warna menggunakan bahan unik.

Baca juga: Museum Batik Indonesia TMII, Punya Koleksi 860 Kain Batik Seluruh Negeri

Misalkan pada kain Ma'a dan Sarita asal Toraja yang  merintang warna memakai lilin lebah. Kemudian ada pula kain Sarimbut berwarna merah tua yang dibuat merintang warna mirip batik, tetapi bahannya menggunakan bubur ketan.

Lebih lanjut, pengunjung juga bisa melihat sejumlah corak batik khas keraton dan kesultanan di Tanah Air, mulai dari Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Lasem, dan Pekalongan.

Memasuki Ruang Teknik Pembuatan Batik, terdapat diorama seorang ibu sedang membuat batik tulis dan seorang bapak sedang membuat batik cap. Ditampilkan pula informasi terkait pewarna alam yang dipakai untuk pewarnaan batik.

Usai puas berkeliling, kamu bisa mengikuti semacam workshop kecil untuk pembuatan batik, yang disediakan pihak museum secara gratis untuk saat ini, sesuai permintaan.

Aturan kunjungan dan jam operasional Museum Batik Indonesia

Jika ingin berkunjung ke Museum Batik Indonesia, ada aturan kunjungan dan jam operasional yang perlu diketahui.

Beberapa kain batik dari sejumlah keraton yang dipamerkan Museum Batik IndonesiaKOMPAS.com/Wasti Samaria Simangunsong Beberapa kain batik dari sejumlah keraton yang dipamerkan Museum Batik Indonesia

Berikut sejumlah aturan yang harus dipatuhi sebelum memasuki area pameran Museum Batik Indonesia

  • Pastikan tetap mengenakan masker saat pengambilan foto
  • Dilarang menyentuh koleksi
  • Dilarang makan, minum, merokok, dan membuang sampah sembarangan.
  • Dilarang menggunakan flash saat mengambil gambar. Flash dapat mempengaruhi kualitas kain batik yang juga berdampak pada kerapuhan kain.
  • Hand sanitizer akan disediakan di beberapa tempat.

Bagi yang ingin berkunjung, bisa menghubungi Instagram Museum Batik Indonesia untuk membuat janji terlebih dulu. Untuk diketahui, hingga saat ini tiket masuk museum masih gratis.

Baca juga: Batik Sembung di Yogyakarta, Lestarikan Budaya dengan Belajar Membatik

"Yang mau berkunjung bisa menghubungi Instagram kami, janjian dulu karena kan TMII sementara ini kan masih belum buka, tapi janjian dulu aja nanti akan kita atur," tutup Archangela.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com