Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakpia, Hasil Akulturasi Tionghoa dan Jawa di Ngampilan Yogyakarta

Kompas.com - 22/10/2022, 22:15 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bakpia, penganan kecil khas Yogyakarta, merupakan hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa karena dulunya diperkenalkan oleh masyarakat Tionghoa.

"Jadi dulu istilahnya tepung dibuat bulat diisi daging seperti bakpao. Semakin banyaknya akulturasi antara Jawa dan Tionghoa disatukan, timbul variasi bakpia berbagai macam," kata Mantri Pamong Praja Ngampilan, Endah Dwi Dinyastuti.

Baca juga:

Sebagai informasi, dulu bakpia tidak berisi kacang hijau, melainkan daging sehingga mirip seperti bakpao. Namun, bakpia berisi daging ini tidak bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia. 

Sebagai bentuk penyesuaian, maka masyarakat Yogyakarta memodifikasi bakpia dengan isian kacang hijau. Seiring berjalannya waktu, ragam isian tersebut pun bertambah menjadi cokelat, keju, dan lainnya. 

Adapun sentra industri rumahan bakpia berada di Kampung Pathuk di Kota Yogyakarta, dengan lebih dari 100 pengusaha bakpia untuk menyuplai kebutuhan wisatawan akan penganan tersebut. 

Selama pandemi, kawasan ini sepi karena tidak ada wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta untuk mencari oleh-oleh.

Baca juga: Pandemi Covid, Perajin Bakpia Jogja Buat Berbagai Varian Rasa Baru

Selama dua tahun pula, acara Bakpia Day yang identik dengan perebutan gunungan bakpia tidak dilaksanakan.

Saat ini pandemi Covid-19 dinilai sudah melandai dan pemerintah telah memberikan kelonggaran bagi masyarakat untuk beraktivitas kembali, termasuk untuk berwisata.

Bakpia Day tetap menampilkan budaya Tionghoa dan Jawa

naga liong tampil di acara Bakpia Day, Sabtu (22/10/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO naga liong tampil di acara Bakpia Day, Sabtu (22/10/2022)

Acara Bakpia Day kembali digelar pada Sabtu (22/10/2022) dengan tema "Manunggal Jati Cakra Manggiling".

Ketua Panitia Bakpia Day, Kusmantoro, menjelaskan bahwa Manunggal Jati artinya bentuk bersatunya antara Jawa dengan Tionghoa, sedangkan Cakra Manggiling artinya dengan sebuah roda yang berputar untuk membawa perubahan.

"Dengan harapan kegiatan tersebut dapat menjadi spirit kebersamaan, kebangkitan dan kekuatan untuk membawa perubahan yang lebih baik dari sisi sosial, perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat," kata Kusmantoro, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga:

Ia melanjutkan bahwa Bakpia Day tahun ini akan dilengkapi sejumlah gunungan, yakni gunungan lanang, gunungan wadhon, dan gunungan anak atau pendamping. 

"Dibuat dari total lebih kurang 15.000 bakpia atau sekitar lima kuintal bakpia, (dan) dilakukan kirab mengelilingi wilayah Ngampilan, serta dimeriahkan oleh 13 kontingen potensi masyarakat," kata dia.

naga liong tampil di acara Bakpia Day, Sabtu (22/10/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO naga liong tampil di acara Bakpia Day, Sabtu (22/10/2022)

Kegiatan tersebut, ujarnya, diharapkan dapat menjadi berkah dan mendatangkan rezeki yang lebih luas.

Sementara itu, Endah Dwi Dinyastuti berharap bahwa Bakpia Day tidak hanya dikenal oleh masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta saja, tapi juga seluruh Indonesia dan mancanegara. Acara ini juga diikuti oleh pelaku industri kecil di Ngampilan.

Baca juga: Pameran di Keraton Yogyakarta Kisahkan Lagi Peristiwa Pasca-Geger Sepehi

"Ini merupakan ikon paling utama di Ngampilan, saat masuk kampung sudah banyak pembuat bakpia," kata Endah.

Adapun pawai atau kirab pada Bakpia Day ini tidak hanya menampilkan budaya Jawa, tapi juga budaya Tonghoa.

"Nanti saat kirab ada juga barongsai dan naga liong, ini sebagai bentuk akulturasi budaya di Ngampilan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com