Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perbedaan Snorkeling dan Scuba Diving, Ketahui Sebelum Mencoba

Kompas.com - 23/10/2022, 21:01 WIB
Viona Pricilla,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

"Snorkeling hanya di permukaan air, ditambah dengan peralatan, seperti mask (kacamata khusus), snorkel (selang pernapasan), finns (kaki katak), dan jaket pelampung, bagi yang tidak bisa mengapung," jelas Admin DiveTrips, Aiman kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022).

Sedangkan scuba diving sendiri juga menggunakan peralatan yang sama, hanya saja tidak menggunakan snorkel, tetapi tabung oksigen.

Baca juga: Tips Scuba Diving bagi Pemula, Jangan ke Tempat Tinggi Setelah Selesai

Kemudian, ditambah juga dengan regulator, tabung oksigen, alat pemberat, Buoyancy Control Device (BCD) yang merupakan jaket pengatur daya mengapung. BCD ini lazim dan wajib digunakan oleh seorang penyelam scuba.

4. Kemampuan berenang snorkeling dan scuba diving

Jarak penyelaman dan durasi penyelaman di laut juga memengaruhi kebutuhan kemampuan berenang seorang penyelam.

Untuk scuba diving, penyelam disarankan memiliki kemampuan dasar berenang, tetapi bisa juga mulai dari nol. Sedangkan, snorkeling wajib memiliki kemampuan berenang yang baik.

"Kalau snorkeling harus (memiliki kemampuan renang), karena ini hanya dipermukaan. Kalau diving, ngga harus (memiliki kemampuan renang). Jangan khawatir kalau ngga bisa berenang, bisa kami bantu," kata Instruktur Professional Association of Diving Instructors (PADI) dari Tulamben Scuba, Yoggi kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022).

Dengan memiliki kemampuan berenang yang baik atau setidaknya teknik-teknik dasar berenang, maka akan lebih menjamin keamanan penyelam snorkeling.

Baca juga: Harga Diving di Tulamben, Bisa Kursus Dulu

Bahkan, sebelum memulai scuba diving, tidak ada salahnya untuk mencoba snorkeling terlebih dahulu sebagai pengenalan menyelam di laut.

5. Teknik pernapasan snorkeling dan diving

Beda snorkeling, beda juga scuba diving. Terutama dalam teknik pernapasannya. Pada snorkeling, peserta bernapas melalui mulut saat muka menghadap ke bawah.

Itu karena selang snorkel yang berada di permukaan air terhubung dengan mulut. Sementara itu, hidung biasanya tertutup kacamata snorkel.

Namun saat mencoba menyelam. Peserta snorkeling harus menahan napas sama sekali dan baru bernapas saat kembali ke permukaan. Itu karena selang snorkel akan terendam air sepenuhnya saat digunakan menyelam.

Baca juga: Tips Snorkeling di Karimunjawa, Jangan Sampai Rusak Terumbu Karang

Sedangkan pada scuba diving, menahan napas sangat tidak disarankan sebab dapat membahayakan.

Penyelam bisa bernapas seperti biasa saja, karena telah dilengkapi dengan peralatan yang memadai, seperti tabung oksigen dan regulator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com