Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2022, 18:26 WIB
Louis Brighton Putramarvino,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Starbucks merupakan salah satu kedai kopi yang terkenal di dunia. Kedai kopi tersebut sudah memilliki berbagai cabang di banyak tempat.

Indonesia juga menjadi salah satu negara yang menghasilkan biji kopi untuk Starbucks. Tepatnya di Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara.

Baca juga: Ombus-ombus, Kue Khas Batak di Tapanuli Utara yang Bisa Jadi Oleh-oleh

Kecamatan Siborongborong memang terkenal sebagai penghasil kopi. Dari kecamatan ini pula biji kopi diproses sebelum dikirim ke Starbucks.

Pimpinan PT Sumatera Specialty Coffees Joko Prabowo Dok. Youtube Travel Kompascom Pimpinan PT Sumatera Specialty Coffees Joko Prabowo

“Jadi kita terima itu terima kopi dari petani dalam bentuk kopi tanduk yang masih mempunyai (kandungan) air bervariasi,” ujar Pimpinan PT Sumatera Specialty Coffees Joko Prabowo dikutip dari video YouTube Travel Kompascom (17/10/2022).

Baca juga: Hanya Ada Dua di Dunia, Uniknya Pemandian Air Soda di Tapanuli Utara

Joko melanjutkan, kandungan air dalam kopi tanduk yang didapat dari petani bisa sampai 30 persen.

Proses menjemur biji kopi sampai siap diekspor

Maka sebelum digunakan mesin huller untuk mengupas kulitnya, kopi tanduk tersebut harus dijemur terlebih dahulu.

Adapun proses menjemur biji kopi berlangsung selama kurang lebih satu hari jika cuaca  sedang normal.

Dengan begitu, kandungan air yang berada dalam kopi tanduk akan berkurang menjadi 23 sampai 24 persen. Setelah itu, barulah kopi tanduk dimasukkan ke dalam mesin huller.

Baca juga: Tapanuli Utara, Destinasi Wisata yang Junjung Toleransi

Setelah dimasukkan ke dalam mesin huller, biji kopi akan dimasukkan ke dalam rumah kaca untuk dijemur.

Biji kopi Starbucks dijemur di dalam rumah kacaDok. YouTube Travel Kompascom Biji kopi Starbucks dijemur di dalam rumah kaca

“Dari sini (rumah kaca) nanti akan kita jemur dua sampai tiga hari dalam kondisi normal. Itu nanti akan menjadi kopi biji hijau kering green bean dengan kadar air 12 sampai 13 persen. Itu merupakan standar untuk ekspor kita,” lanjut Joko.

Baca juga: Salib Kasih, Monumen Misionaris Nomensen di Tapanuli Utara

Total waktu yang digunakan untuk menjemur kopi dari bentuk tanduk hingga menjadi green bean dapat mencapai tiga sampai lima hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Jalan Jalan
Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Travel Update
Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Travel Update
Libur Nataru 2024 Diprediksi Sumbang 107 Juta Pergerakan Wisnus, Ini Destinasi Favorit

Libur Nataru 2024 Diprediksi Sumbang 107 Juta Pergerakan Wisnus, Ini Destinasi Favorit

Travel Update
Medan, Bali, dan Makassar, Rute Penerbangan Favorit untuk Akhir Tahun

Medan, Bali, dan Makassar, Rute Penerbangan Favorit untuk Akhir Tahun

Travel Update
Pantai Klotok Wonogiri Sebelum Direvitalisasi, Dermaga Terbengkalai yang Jadi Spot Mancing

Pantai Klotok Wonogiri Sebelum Direvitalisasi, Dermaga Terbengkalai yang Jadi Spot Mancing

Travel Update
9 Juta Orang Diperkirakan Libur ke DIY Saat Akhir Tahun

9 Juta Orang Diperkirakan Libur ke DIY Saat Akhir Tahun

Travel Update
Masjid Sheikh Zayed di Solo Akan Gelar Pertunjukan Kembang Api, Rayakan Persahabatan Indonesia-UEA

Masjid Sheikh Zayed di Solo Akan Gelar Pertunjukan Kembang Api, Rayakan Persahabatan Indonesia-UEA

Travel Update
#DiIndonesiaAja Travel Fair 2023 Resmi Digelar, Dorong Pergerakan Wisnus

#DiIndonesiaAja Travel Fair 2023 Resmi Digelar, Dorong Pergerakan Wisnus

Travel Update
Rekomendasi Vila Unik untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Rekomendasi Vila Unik untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Travel Tips
Rute ke Pantai Klotok dari Pusat Wonogiri, Sekitar 1,5 Jam

Rute ke Pantai Klotok dari Pusat Wonogiri, Sekitar 1,5 Jam

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Pantai Klotok Wonogiri yang Lagi Ramai

Harga Tiket dan Jam Buka Pantai Klotok Wonogiri yang Lagi Ramai

Travel Update
Rute Internasional Batik Air dari Joglosemar, ke Korea Rp 5,5 Juta  

Rute Internasional Batik Air dari Joglosemar, ke Korea Rp 5,5 Juta  

Travel Update
Pantai Klotok Wonogiri yang Indah usai Direvitalisasi, Dulu Dermaga Terbengkalai

Pantai Klotok Wonogiri yang Indah usai Direvitalisasi, Dulu Dermaga Terbengkalai

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com